Sering Merasa Cepat Ngantuk? Simak Gejala dan Cara Mengatasinya

Konsumsi makanan tinggi gula dan karbohidrat sederhana dapat menyebabkan lonjakan energi yang cepat diikuti oleh penurunan drastis

oleh Panji Prayitno diperbarui 04 Jun 2024, 10:00 WIB
Diterbitkan 04 Jun 2024, 10:00 WIB
Sering Merasa Cepat Ngantuk? Simak Gejala dan Cara Mengatasinya
Ilustrasi/copyright shutterstock.com/ AnemStyle

Liputan6.com, Jakarta - Mengantuk adalah kondisi wajar yang dialami oleh setiap orang. Namun jika rasa kantuk datang terlalu sering atau cepat, hal ini bisa menjadi masalah yang mengganggu produktivitas dan keseharian.

Ada berbagai alasan mengapa seseorang sering merasa cepat ngantuk, mulai dari gaya hidup hingga kondisi medis tertentu. Salah satu penyebab utama dari rasa kantuk yang berlebihan adalah kurangnya kualitas tidur.

Tidur tidak nyenyak atau terputus-putus dapat membuat seseorang merasa lelah dan mengantuk di siang hari. Selain itu, durasi tidur yang tidak cukup juga bisa menjadi faktor utama.

Idealnya, orang dewasa membutuhkan sekitar 7-9 jam tidur per malam untuk berfungsi secara optimal. Selain kualitas dan durasi tidur, pola makan juga memengaruhi tingkat energi dan rasa kantuk.

Konsumsi makanan tinggi gula dan karbohidrat sederhana dapat menyebabkan lonjakan energi yang cepat diikuti oleh penurunan drastis, sehingga membuat tubuh merasa lelah.

Dehidrasi juga bisa menjadi penyebab kantuk, karena air adalah komponen penting yang membantu menjaga fungsi tubuh tetap optimal. Gaya hidup yang kurang aktif atau sedentary juga berkontribusi pada rasa kantuk.

Kurangnya aktivitas fisik dapat membuat tubuh merasa lesu dan kurang bertenaga. Sebaliknya, berolahraga secara teratur dapat meningkatkan energi dan mengurangi rasa kantuk.

Stres dan tekanan mental yang tinggi juga bisa menyebabkan rasa lelah dan mengantuk, karena tubuh mengeluarkan energi ekstra untuk mengatasi stres tersebut. Penggunaan gadget sebelum tidur juga sering kali mengganggu kualitas tidur.

Cahaya biru dari layar gadget dapat menghambat produksi melatonin, hormon yang mengatur siklus tidur. Akibatnya, seseorang mungkin mengalami kesulitan tidur atau tidur yang tidak nyenyak, yang berujung pada rasa kantuk di siang hari.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Kondisi Medis

Selain faktor gaya hidup, ada juga beberapa kondisi medis yang bisa menyebabkan rasa kantuk berlebihan. Sleep apnea, misalnya, adalah gangguan tidur serius di mana pernapasan berhenti sementara selama tidur, mengakibatkan kualitas tidur yang buruk.

Hipotiroidisme, atau kekurangan hormon tiroid, juga dapat menyebabkan kelelahan dan kantuk berlebihan. Anemia, yaitu kondisi di mana tubuh kekurangan sel darah merah sehat, dapat membuat seseorang merasa lelah karena kurangnya oksigen yang dibawa ke jaringan tubuh.

Kondisi lain seperti diabetes, sindrom kelelahan kronis, dan gangguan kecemasan juga bisa menjadi penyebab rasa kantuk berlebihan. Untuk mengurangi rasa kantuk yang berlebihan, langkah pertama adalah memastikan kualitas tidur yang baik. Cobalah untuk tidur dan bangun pada jam yang sama setiap hari untuk menjaga ritme sirkadian tubuh. Hindari konsumsi kafein atau alkohol sebelum tidur, karena keduanya dapat mengganggu kualitas tidur.

Menerapkan pola makan sehat juga sangat penting. Konsumsilah makanan yang seimbang dengan karbohidrat kompleks, protein, dan lemak sehat. Hindari makanan tinggi gula yang dapat menyebabkan lonjakan dan penurunan energi yang cepat.

Pastikan juga untuk tetap terhidrasi dengan cukup minum air sepanjang hari. Olahraga secara teratur dapat membantu meningkatkan energi dan mengurangi rasa kantuk.

Tidak perlu olahraga berat, bahkan aktivitas fisik ringan seperti berjalan kaki selama 30 menit setiap hari bisa memberikan manfaat yang signifikan. Selain itu, praktikkan teknik relaksasi seperti meditasi atau yoga untuk mengurangi stres dan meningkatkan kualitas tidur.

Batasi penggunaan gadget sebelum tidur. Cobalah untuk berhenti menggunakan perangkat elektronik setidaknya satu jam sebelum tidur dan gantilah dengan kegiatan yang lebih menenangkan, seperti membaca buku atau mandi air hangat.

Ini akan membantu tubuh lebih siap untuk tidur dan meningkatkan kualitas tidur.Jika perubahan gaya hidup tidak cukup untuk mengurangi rasa kantuk, penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan.

Mereka dapat melakukan evaluasi untuk mengetahui apakah ada kondisi medis yang mendasari rasa kantuk berlebihan. Penanganan kondisi seperti sleep apnea, hipotiroidisme, atau anemia dapat membantu mengurangi rasa kantuk dan meningkatkan kualitas hidup.

Selain itu, jika merasa stres atau cemas secara berlebihan, pertimbangkan untuk berbicara dengan konselor atau terapis. Dukungan mental yang baik sangat penting untuk menjaga keseimbangan energi dan mengurangi kelelahan.

Rasa kantuk yang berlebihan bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari gaya hidup hingga kondisi medis tertentu. Memahami penyebabnya adalah langkah pertama untuk mengatasi masalah ini.

Dengan memperbaiki kualitas tidur, menjaga pola makan yang sehat, berolahraga secara teratur, dan mengelola stres, Anda dapat mengurangi rasa kantuk dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. Jika diperlukan, jangan ragu untuk mencari bantuan medis agar mendapatkan penanganan yang tepat.

Penulis: Belvana Fasya Saad

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya