Digigit Anjing Rabies, Pria Dompu Meninggal karena Telat Penanganan Medis

Pasien tidak mendatangi fasilitas kesehatan terdekat pasca-digigit anjing rabies

oleh Miftahul Yani diperbarui 11 Jun 2024, 02:02 WIB
Diterbitkan 11 Jun 2024, 01:47 WIB
Jenazah
Ilustrasi Foto Jenazah (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Seorang pria berumur 69 tahun di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat, meninggal dunia usai digigit anjing terpapar virus rabies.

Warga Kecamatan Hu'u yang dirahasiakan identitasnya itu mengembuskan napas terakhir di RSUD Dompu pada hari Jumat, 7 Juni 2024, meski sudah mendapat penanganan medis.

Kepala seksi humas dan pemasaran RSUD Dompu, Muhammad Iradat mengungkapkan, korban masuk di IGD Jumat pagi karena suspek rabies dan diantar oleh keluarganya.

Kondisi korban saat itu dalam keadaan kritis dengan gejala-gejala khas suspek rabies, salah satunya sulit menelan karena merasakan nyeri hebat.

Kemudian siangnya dipindahkan ke kamar perawatan isolasi khusus, lalu sore harinya korban meninggal dunia.

Selain itu, selama perawatan korban juga menunjukkan gejala rabies lainnya yaitu gelisah, selalu meraung, takut dengan air, dan memroduksi air liur yang banyak. Kondisi itu dialami korban selama tiga hari sebelum meninggal.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak Video Pilihan Ini:


VAR untuk Keluarga Korban

Pihaknya mensinyalir pasien tidak mendatangi fasilitas kesehatan terdekat pasca-digigit anjing rabies. "Karena gejala di atas muncul setelah pasien masuk di ruang isolasi," terang Iradat, Senin (10/6/2024).

Dihubungi terpisah, kepala bidang kesehatan hewan, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Dompu, Mujahidin, kemukakan, dari keterangan keluarga, korban digigit anjing terjangkit rabies sekitar sebulan yang lalu sebelum meninggal. Lukanya tidak dirawat dengan benar dan tidak mendapatkan vaksin anti rabies (VAR).

"Benar, ada warga yang meninggal setelah digigit anjing yang diduga rabies. Dan anjingnya sudah dibunuh oleh keluarga korban," Mujahidin membenarkan kejadian.

Ia melanjutkan, setelah meninggal korban langsung dimakamkan karena korban merupakan pasien suspek rabies. Sedangkan terhadap keluarga korban akan diberikan VAR.

"Dinas Keswan akan memberikan VAR kepada seluruh keluarga yang ikut dalam pengurusan jenazah korban," pungkas Mujahidin.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya