Heboh Mahasiswi UI Terbitkan 13 Jurnal Ilmiah Terindeks Scopus, Apa Itu?

Warganet belakangan ini dihebohkan dengan sosok mahasiswi UI yang berhasil terbitkan 13 Jurnal Ilmiah terindeks Scopus.

oleh Natasa Kumalasah Putri diperbarui 20 Jun 2024, 12:34 WIB
Diterbitkan 20 Jun 2024, 12:08 WIB
Ilustrasi menulis latar belakang makalah, tesis, jurnal
Ilustrasi menulis latar belakang makalah, tesis, jurnal. (Photo created by drobotdean on www.freepik.com)

Liputan6.com, Bandung - Warganet di media sosial beberapa hari terakhir ini dihebohkan dengan sosok mahasiswi yang mempunyai pencapaian mentereng dari Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia bernama Shakira Amirah.

Pasalnya, sosok mahasiswi tersebut dikabarkan telah merilis belasan publikasi ilmiah terindeks scopus. Singkatnya scopus dikenal sebagai salah satu pangkalan data yang sangat diakui dalam dunia akademik.

Sebagai informasi sosok Shakira Amirah sendiri jadi sorotan setelah diperkenalkan sebagai salah satu peserta kompetisi bertajuk “Clash of Champions” yang dibuat oleh Ruang Guru. Acara ini berisi mahasiswa berprestasi dari berbagai kampus ternama di Indonesia.

Adapun Shakira dikenal sebagai salah satu peserta berprestasi yang mempunyai pencapaian menakjubkan. Melansir dari unggahan media sosial Ruang Guru, Shakira merupakan mahasiswi Fakultas Kedokteran di Universitas Indonesia dan mempunyai IPK tinggi 3,82.

Kemudian, Shakira juga tercatat pernah berada di posisi ketiga sebagai Mahasiswa Berprestasi di tingkat Nasional pada tahun 2023 lalu dan berhasil menulis sekitar 13 publikasi ilmiah terindeks Scopus.

Warganet yang melihat pencapaian Shakira banyak yang takjub dan kagum terutama dengan pencapaian publikasi ilmiahnya tersebut. Tidak sedikit juga warganet yang mungkin belum mengetahui apa itu Scopus.

Melalui artikel ini akan dibahas apa itu scopus dan manfaatnya terutama dalam dunia pendidikan.

Lantas Apa Itu Scopus?

Mengenal Jurnal Scopus
Mengenal Jurnal Scopus (Dok Pribadi: Fitriyani)

Melansir dari Esaunggul, Scopus merupakan sebuah database jurnal ilmiah yang dikelola oleh perusahaan informasi ilmiah bernama Elsevier. Scopus rilis di tahun 2004 dan mengindeks lebih dari 24.000 jurnal ilmiah, konferensi, hingga ribuan seri buku dari belahan dunia.

Biasanya, beberapa jurnal yang dipublikasi oleh Scopus bisa diakses terbuka secara gratis dan sebagian lainnya memerlukan biaya tambahan. Selain itu, Scopus juga mempunyai beberapa kriteria yang harus dipenuhi oleh jurnal yang ingin terindeks.

Prosesnya juga terbilang ketat mulai dari proses review dari tim review yang terdiri dari ahli di bidang yang sesuai. Kemudian memiliki akreditasi atau keanggotaan di dalam organisasi jurnal ilmiah terkemuka.

Jurnal yang berhasil terindeks di Scopus selama ini selalu dikenal sebagai jurnal terakreditasi dan mempunyai tingkat pengaruh yang bisa diukur melalui Scimago Journal Rank (SJR). Scopus juga menyajikan data hak paten yang dimiliki berbagai peneliti di dunia serta menyediakan layanan untuk menilai suatu jurnal yang berdampak signifikan atau tidak.

Meskipun saat ini ada database lain seperti Google Scholar, tetapi Scopus telah diakui sebagai database yang lebih selektif dan kredibel karena proses indeksasinya yang ketat melalui Content Selection and Advisory Board yang terdiri dari peneliti dan pustakawan dari berbagai negara.

Sehingga, jurnal yang terindeks Scopus menjadi pilihan utama untuk banyak peneliti dan akademisi untuk menyebarkan hasil penelitian dan mendapatkan pengakuan internasional.

Mengenal Tingkatan Jurnal Scopus

Mengenal Jurnal Scopus
Mengenal Jurnal Scopus (Dok Pribadi: Fitriyani)

Scopus juga mempunyai tingkatan jurnal yang digunakan sebagai salah satu cara untuk mengkategorikan jurnal-jurnal internasional berdasarkan dampak dan pengaruhnya dalam bidang tertentu.

Terdapat empat tingkatan yang digunakan di antaranya Q1 (Quartile 1), Q2 (Quartile 2), Q3 (Quartile 3), dan Q4 (Quartile 4). Lebih jelasnya berikut ini adalah empat tingkatan jurnal Scopus:

1. Q1 (Quartile 1)

Jurnal yang berada di tingkatan Q1 merupakan tingkatan tertinggi dalam jurnal internasional Scopus. Pasalnya jurnal-jurnal ini masuk dalam kategori yang memiliki dampak sangat signifikan dan sering kali dianggap sebagai jurnal paling unggul dalam bidangnya.

Contohnya jurnal Q1 biasanya menduduki peringkat 1-25 dari 100 jurnal teratas yang terindeks di Scopus.

2. Q2 (Quartile 2)

Jurnal-jurnal yang masuk dalam kategori Q2 juga mempunyai dampak yang signifikan meski tidak sebesar jurnal-jurnal Q1. Biasanya tingkatan ini berada dalam peringkat 26-50 dari 100 jurnal teratas di bidang yang sama.

3. Q3 (Quartile 3)

Tingkatan Q3 merupakan jurnal-jurnal yang memiliki dampak relatif lebih kecil dibandingkan dengan jurnal di Q1 dan Q2. Biasanya jurnal-jurnal ini berada di peringkat 51-75 dari 100 jurnal teratas dalam bidang yang sama.

4. Q4 (Quartile 4)

Q4 merupakan tingkatan yang paling rendah dalam jurnal Internasional Scopus karena jurnal-jurnal tersebut biasanya mempunyai pengaruh yang paling minim dan sering dianggap sebagai jurnal dengan kualitas yang lebih rendah.

Biasanya jurnal yang berada di tingkatan Q4 berada di peringkat 76-100 dari 100 jurnal teratas pada bidang yang sama.

Sebagai informasi kategori tingkatan jurnal ini dilakukan berdasarkan parameter SJR (Scimago Journal Rank). Kemudian mengukur rata-rata kutipan per artikel atau jumlah sitasi yang muncul dalam sebuah jurnal selama tiga tahun terakhir.

Tingkatan jurnal Scopus juga memberikan panduan yang berguna untuk peneliti serta akademisi untuk memilih sumber referensi yang sesuai dengan kebutuhan riset serta standar kualitas yang mereka inginkan.

Cara Akses Jurnal Scopus

Ilustrasi Seseorang Sedang Menulis Jurnal Ilmiah di Laptop
Ilustrasi Seseorang Sedang Menulis Jurnal Ilmiah di Laptop (freepik/katemangostar)

Dalam mengakses jurnal Scopus ada dua cara yang bisa dilakukan berikut ini di antaranya:

1. Melalui situs resminya

Jurnal Scopus bisa diakses melalui situs resmi Scopus atau melalui link https://www.scopus.com/home.url atau mengikuti langkah berikut:

  • Buka situs laman utama Scopus atau melalui link https://www.scopus.com/home.url.
  • Kemudian pilih opsi “Sources” pada bagian atas halamannya.
  • Selanjutnya lengkapi kolom “Enter Title” dengan nama jurnal yang ingin diperiksa lalu tekan tombol enter atau pilih “Find Source”.
  • Jika sudah jurnal yang dicari akan terdeteksi dan klik pada judul jurnal tersebut lalu periksa rentang tahun publikasinya.
  • Pastikan untuk mengaktifkan pilihan “Scopus Content Coverage” pada bagian bawah halaman untuk memastikan bahwa jurnal yang diinginkan termasuk dalam Scopus dengan data tahun yang anda masukkan tetap tercatat dalam indeks.

2. Melalui situs Scimagojr.com.

Cara kedua untuk mengakses jurnal Scopus bisa melalui situs scimagojr.com atau melalui langkah-langkah berikut:

  • Buka situs web www.scimagojr.com.
  • Kemudian pilih bidang subjek yang dibutuhkan untuk jurnal.
  • Jika sudah memilih bidang subjek yang dibutuhkan cari kuartil atau tingkatan yang sesuai (Q1, Q2, Q3, atau Q4).
  • Kemudian unduh data ke dalam format Excel.
  • Pastikan juga jurnal yang diinginkan telah terindeks di dalam Scopus.
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya