Liputan6.com, Pemalang - Personel Polres Pemalang berhasil mengendalikan situasi dan mengamankan sejumlah pengunjuk rasa anarkis, ketika ratusan massa menyampaikan ketidakpuasan pada hasil penghitungan suara di kantor penyelenggara Pemilu.
Awalnya tim negosiator Polres Pemalang berhasil menenangkan pengunjuk rasa, agar dapat menyampaikan aspirasinya dengan damai.
Advertisement
Advertisement
Baca Juga
Namun situasi berubah menjadi anarkis, akibat adanya oknum yang melawan petugas, serta melakukan perusakan sejumlah fasilitas umum.
Menangani aksi demonstrasi yang semakin anarkis, Polres Pemalang berupaya membubarkan massa secara bertahap sesuai dengan eskalasi, hingga akhirnya dapat memukul mundur massa dan mengendalikan situasi.
Situasi tersebut adalah bagian dari skenario, dalam gelaran simulasi Sistem Pengamanan Kota (Sispamkota) yang digelar Polres Pemalang, Rabu (21/2024), untuk mempersiapkan pengamanan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun 2024.
Simak Video Pilihan Ini:
Patroli Diintensifkan
Kapolres Pemalang AKBP Eko Sunaryo mengatakan, simulasi Sispamkota melibatkan ratusan personel Polres Pemalang dengan didukung instansi terkait, dari Kodim 0711/Pemalang, Pemkab Pemalang, BPBD dan PMI.
“Dengan persiapan yang ada, harapannya pengamanan setiap tahapan Pilkada serentak tahun 2024 dapat dilaksanakan dengan maksimal,” katanya.
Untuk menjamin situasi yang aman dan kondusif di Kabupaten Pemalang, Polres Pemalang bersama instansi terkait akan meningkatkan kegiatan patroli ke kantor penyelenggara pemilu, kantor pemerintahan dan objek vital lainnya.
“Harapannya, Polres Pemalang bersama stakeholder yang ada dapat melaksanakan pengamanan secara bersama-sama dengan penuh tanggungjawab, untuk menjamin berlangsungnya pemilihan kepala daerah yang lancar, aman dan kondusif," jelasnya.
Advertisement