Mahasiswa Geruduk DPRD Kota Malang Tolak Revisi UU Pilkada: DPR Telah Menghabisi Demokrasi

Massa mahasiswa di Malang berjanji terus melakukan aksi unjuk rasa untuk mengawal putusan MK dan menolak revisi UU Pilkada

oleh Zainul Arifin diperbarui 22 Agu 2024, 18:17 WIB
Diterbitkan 22 Agu 2024, 18:17 WIB
Massa Mahasiswa di Malang Demontrasi Tolak Rencana Revisi UU Pilkada
Ratusan massa aksi mahasiswa di Malang berunjukrasa menolak revisi UU Pilkada di depan DPRD Kota Malang pada Kamis, 22 Agustus 2024 (Liputan6.com/Zainul Arifin)

Liputan6.com, Malang - Ratusan mahasiswa berunjukrasa di depan Gedung DPRD Kota Malang untuk menolak rencana revisi UU Pilkada pada Kamis,  22 Agustus 2024. Mereka mengkritik sikap DPR RI yang melawan putusan Mahkamah Konstitusi (MK).

Gelombang aksi mahasiswa itu datang membawa berbagai spanduk dan poster menolak revisi UU Pilkada. Di dalamnya terdapat sejumlah tulisan seperti 'Eksekusi Putusan MK' #KawalPutusanMK dan lain sebagainya. 

Koordinator aksi Rembo, dalam orasinya menyebut sikap DPR yang akan membangkang putusan MK telah menciderai rakyat. Seharusnya, para wakil rakyat itu berhenti membahas RUU Pilkada.

"DPR harus taat terhadap keputusan MK atas syarat Pilkada. KPU juga harus menjalankan putusan itu," kata Rembo.

Putusan MK bahwa ada batasan usia calon Kepala Daerah dan partai non parlemen bisa mengusung calon dalam Pilkada. Tapi DPR justru hendak membegal konstitusi. Sikap itu menunjukkan antidemokrasi demi melanggengkan kekuasaan.

Tindakan DPR yang ingin menganulir putusan MK nomor 60 dan 70, lanjut Rembo, jelas ingin menghabisi demokrasi. Mengangkangi konstitusi demi melanggengkan oligarki.

"Reformasi hari ini bukan dikorupsi lagi, tapi DPR dengan jelas menghabisi demokrasi," kata Rembo.

Massa mahasiswa juga menuntut rapat paripurna DPR RI mengenai pembahasan UU Pilkada dibatalkan. Namun massa pesimis, rapat akan tetap dilanjutkan meski nantinya tidak kuorum karena tidak semua anggota hadir.

"Terlepas ditundanya pembahasan hari ini, besok atau lusa itu tetap terjadi. Tapi harus patuh putusan MK," ucap Rembo.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Massa Kawal Putusan MK

Gelombang Unjuk Rasa 'Peringatan Darurat' Tolak Revisi UU Pilkada Memanas
Sebelumnya, Baleg RI bersepakat RUU Pilkada dibawa ke paripurna hari ini untuk mendapat pengesahan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Selain massa mahasiswa, tampak pula kelompok masyarakat sipil juga datang menyuarakan penolakan terhadap revisi UU Pilkada. Aksi berlangsung damai, usai menyampaikan aspirasi mereka membubarkan diri.

Mahasiswa dan masyarakat akan terus mengawal keputusan MK terkait putusan UU Pilkada. Massa juga mengancam akan turun jalan dengan jumlah yang besar lagi sampai putusan MK benar-benar dipatuhi dan dilaksanakan.

"Kami akan terus melawan hari ini besok dan lusa untuk menyampaikan amarah dan keresahan atas sikap DPR," ucap seorang orator.

 

 

Infografis KIM Plus Usung Duet Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta 2024. (Foto: Liputan6.com)
Infografis KIM Plus Usung Duet Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta 2024. (Foto: Liputan6.com)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya