Perluas Inovasi, Pemkab Maluku Tengah Diminta Libatkan Asosiasi Profesi dan Masyarakat

Yusharto mengatakan, baik asosiasi profesi maupun masyarakat merupakan mitra strategis yang dapat membantu penyebaran inovasi secara lebih luas.

oleh Tim Regional diperbarui 06 Sep 2024, 10:04 WIB
Diterbitkan 06 Sep 2024, 07:41 WIB
Kepala BSKDN Kemendagri Yusharto Huntoyungo saat kunjungan kerja ke Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah di Kota Masohi, Maluku Tengah. (Istimewa)
Kepala BSKDN Kemendagri Yusharto Huntoyungo saat kunjungan kerja ke Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah di Kota Masohi, Maluku Tengah. (Istimewa)

Liputan6.com, Maluku - Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Yusharto Huntoyungo menekankan pentingnya keterlibatan asosiasi profresi dan masyarakat guna memperluas inovasi di Kabupaten Maluku Tengah Provinsi Maluku.

"Inovasi itu harus disebarluaskan, kenapa masih banyak sekali inovasi belum melibatkan aktor yang lain? karena inovasi itu kalau disosialisasikan hanya di lingkup OPD (Organisasi Perangkat Daerah) terkait semata, belum mengundang teman dari asosiasi profesi, umpama ikatan guru, petani, peternak, komunitas masyarakat lokal yg ada di daerah," jelasnya saat kunjungan kerja ke Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bapplitbangda) di Kota Masohi, Maluku Tengah pada Kamis, 5 September 2024.

Yusharto mengatakan, baik asosiasi profesi maupun masyarakat merupakan mitra strategis yang dapat membantu penyebaran inovasi secara lebih luas. Mitra tersebut juga dapat memaksimalkan manfaat inovasi di daerah.

Dia menambahkan, pelibatan masyarakat dalam inovasi juga akan sangat membantu peningkatan kualitas pelayanan publik hingga dapat memperkuat kapasitas daerah dalam mengatasi berbagai tantangan pembangunan.

"Mereka ini diharapkan bisa mengetahui jenis inovasi kita apa saja dan bisa menjadi mitra untuk pengembangan inovasi ke depannya," ujarnya.

Selain melibatkan asosiasi profesi dan masyarakat, Yusharto juga meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maluku Tengah untuk memanfaatkan teknologi, khususnya media sosial untuk menyebarluaskan inovasi secara lebih optimal.

"Dengan memanfaatkan media sosial, inovasi yang dikembangkan oleh pemerintah daerah dapat lebih mudah diakses oleh masyarakat luas dan diadopsi oleh berbagai pihak," terangnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Replikasi Inovasi di Kabupaten Maluku Tengah Masih Kurang

Pada kesempatan tersebut, Yusharto juga menyoroti masih kurangnya replikasi inovasi di Kabupaten Maluku Tengah, dirinya berharap, Pemkab Maluku Tengah dapat segera membentuk forum replikasi inovasi guna mendukung pembentukan ekosistem inovasi yang lebih baik.

Dia mengingatkan Pemkab Maluku Tengah bahwa replikasi merupakan salah satu upaya yang efektif untuk meningkatkan perkembangan inovasi di daerah. Dirinya juga menegaskan, forum replikasi tersebut nantinya harus dihadiri banyak pihak agar inovasi di Kabupaten Maluku Tengah dapat semakin beragam.

"Nah di forum replikasi itu juga harapannya yang diundang tidak hanya pegawai negeri sipil (PNS) tetapi juga sudah melibatkan teman-teman dari perguruan tinggi, pihak swasta, masyarakat hingga media," pungkasnya.

Infografis Bila Kotak Kosong Menang di Pilkada 2024, Apa yang Terjadi? (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Infografis Bila Kotak Kosong Menang di Pilkada 2024, Apa yang Terjadi? (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya