Pemprov Sultra Beberkan Alasan Pilar Gerbang Wisata Kendari-Toronipa Dibangun Kosong Melompong

Gerbang Wisata Kendari-Toronipa belakangan menjadi sorotan publik di Kendari karena dinilai bobrok dan jadi kandang ayam, padahal anggaran pembangunannya capai Rp32 Miliar.

oleh Tim Regional diperbarui 12 Sep 2024, 16:39 WIB
Diterbitkan 12 Sep 2024, 16:37 WIB
Viral Gerbang Wisata Kendari
Penampakan bagian dalam gerbang jalan wisata Kendari-Toronipa tiba-tiba viral dan jadi bahan perbincangan usai bagian pilarnya bocor akibat rusak. (Liputan6.com/ Dok Ist)

Liputan6.com, Kendari - Pemprov Sultra menyebut Gerbang Wisata Kendari-Toronipa yang viral disorot masyarakat dibangun sudah sesuai spesifikasi.

Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga Provinsi Sultra Pahri Yamsul, Kamis (12/9/2024) mengatakan, pihaknya perlu mengklarifikasi sorotan publik terhadap bangunan gerbang yang disebut pilarnya terbuat dari triplek itu.

"Itu saya kira tidak benar, itu bangunannya terbuat dari GRC. GRC itu serat kaca, sudah banyak digunakan untuk penyelesaian arsitektur untuk memberikan kesan estetika," katanya, seperti dikutip dari Antara.

Dia menyebutkan bahwa anggaran yang dikucurkan pemerintah sebesar Rp32 miliar untuk membangun gerbang itu juga telah sesuai dengan bangunan itu sendiri. Bahkan, penggunaan anggaran tersebut juga telah diperiksa oleh inspektorat hingga Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

"Bahwa anggaran Rp32 miliar kalau dibilang itu berlebihan, silakan dicek anggarannya," ujarnya.

Pahri Yamsul juga menjelaskan, empat pilar gerbang yang sengaja dibuat kosong di bagian dalamnya untuk memudahkan proses pemeliharaan.

"Jadi, kalau ada kerusakan mulai dari situ kita masuk, kita panjat, kita perbaiki, kita cat atau apa semuanya, seperti itu fungsi ruang kosong itu," jelasnya.

Ia mengungkapkan bahwa pembangunannya juga sengaja tanpa menggunakan batu merah atau batako, melainkan GRC. Sebab, dengan menggunakan GRC dapat memudahkan untuk mengukirnya, sehingga terlihat megah.

"Kalau batu merah diplester, batu merah itu tidak bisa dibentuk, tidak bisa kita bikin bulat, nah GRC mau dibikin apa saja bisa," sebutnya.

 

Klaim Banyak Digunakan Gedung-Gedung Besar Indonesia

Pahri Yamsul juga menyampaikan bahwa GRC di Kota Kendari juga telah banyak digunakan, bahkan beberapa gedung-gedung besar di Indonesia rata-rata menggunakan bahan yang sama.

"Bahan GRC yang kita gunakan itu sudah ada uji labnya, sudah ada hasilnya, sudah bisa dibuktikan. GRC itu bertahan sampai 25 tahun dan teruji untuk kekuatannya," ungkapnya.

Ia juga membeberkan bahwa kerusakan di beberapa pilar gerbang itu merupakan tindakan oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab dan telah ditindaklanjuti Polresta Kendari.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya