Dekom PTPN IV Target Regional 7 Produksi 26 Ton Sawit per Ha, Ini Kuncinya

Kunjungan ini menunjukkan perhatian khusus jajaran komisaris dan komite pengawas terhadap pengelolaan kebun di wilayah tersebut.

oleh Ardi Munthe diperbarui 26 Sep 2024, 19:47 WIB
Diterbitkan 26 Sep 2024, 15:36 WIB
Dewan Komisaris PTPN IV melakukan kunjungan kerja selama dua hari (Selasa-Rabu, September 2024) ke Regional 7 yang meliputi Kebun dan PKS Betung, Betung Krawo, serta Rejosari. Foto : (Istimewa).
Dewan Komisaris PTPN IV melakukan kunjungan kerja ke Regional 7 yang meliputi Kebun dan PKS Betung, Betung Krawo, serta Rejosari. Foto : (Istimewa).

Liputan6.com, Lampung - Dewan Komisaris PTPN IV melakukan kunjungan kerja pada Selasa-Rabu (24-25/9/2024) ke Regional 7 yang meliputi Kebun dan PKS Betung, Betung Krawo, serta Rejosari. Kunjungan ini menunjukkan perhatian khusus jajaran komisaris dan komite pengawas terhadap pengelolaan kebun di wilayah tersebut.

Hadir dalam kunjungan tersebut: Arief Budiono, Fauzi Yusuf, dan Andi Wibisono selaku Dewan Komisaris PTPN IV. Mereka turut didampingi oleh Region Head PTPN IV Regional 7, Denny Ramadhan, SEVP Operation Oshutri Anwar, dan SEVP Business Support Bambang Eko.

Kunjungan ini merupakan bagian dari tugas komisaris untuk melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan yang telah ditetapkan perusahaan.

"PTPN IV Regional 7 ini memang harus mendapat perhatian khusus agar bisa lebih maju lagi," kata Arief Budiono.

Menurutnya, Regional 7 memiliki karakteristik yang berbeda dibandingkan kebun di wilayah utara, sehingga membutuhkan pendekatan yang berbeda pula.

Arief menegaskan pentingnya laporan yang jujur dari seluruh asisten di lapangan.

"Meskipun hasilnya belum memuaskan, laporan yang sebenarnya tetap harus disampaikan agar kita dapat memperbaikinya ke depan," tambahnya.

Ia menekankan bahwa kebun di Regional 7 memerlukan perhatian lebih agar dapat bangkit dan berkontribusi optimal.

Fauzi Yusuf, Komisaris Independen, juga menyoroti pentingnya kunjungan ini mengingat perbedaan iklim yang memengaruhi hasil produksi di Regional 7.

Menurutnya, faktor-faktor seperti musim kering yang lebih panjang menjadi tantangan tersendiri.

"Mudah-mudahan target peningkatan produksi dari 14 ton menjadi 26 ton per hektar dalam empat bulan terakhir ini dapat tercapai," harapnya.

Ia juga meminta tim Regional 7 untuk menata ulang tanaman yang masih memiliki potensi peningkatan produksi. Fauzi menegaskan bahwa seluruh tim harus bekerja sesuai dengan SOP yang telah ditentukan agar produktivitas meningkat.

Selain itu, Dewan Komisaris meminta para personel kebun untuk menghitung cadangan produksi di Afdeling 1, 2, dan 3 Kebun Betung. Tandan buah yang ada di wilayah ini diperkirakan dapat menghasilkan produksi hingga akhir tahun 2024.

 

 

Simak Video Pilihan Ini:

Replanting

Denny Ramadhan, Region Head PTPN IV Regional 7, menegaskan pentingnya validasi data yang akurat dalam pengelolaan kebun.

"Sisa tandan yang belum dipanen harus diawasi dengan benar. Jika satu tandan hilang, target produksi bisa terganggu," tegasnya.

Ia juga menyampaikan terima kasih atas kunjungan komisaris yang telah memberikan dorongan semangat bagi timnya untuk memberikan kontribusi lebih besar kepada PalmCo.

Denny menambahkan bahwa proses replanting akan dilakukan dengan prioritas pada tanaman yang hasil produksinya di bawah 12 ton per hektar dan berusia lebih dari 25 tahun.

Namun, untuk saat ini, produksi masih bisa ditingkatkan hingga 13 ton per hektar dengan perawatan intensif, sehingga replanting bisa ditunda. Ia optimis, dengan penerapan SOP yang baik dan perawatan tanaman yang optimal, potensi produktivitas di Regional 7 dapat terus ditingkatkan.

Komisaris Independen Andi Wibisono juga menyampaikan harapannya agar kunjungan ini menjadi motivasi bagi seluruh manajemen.

"Ada harapan besar dari kebun-kebun di Regional 7 untuk meningkatkan produksi," ujarnya. 

Dalam kunjungan ini, tim juga meninjau tanaman TBM 1 di Kebun Betung Krawo, yang dianggap memiliki pertumbuhan yang baik dan memenuhi standar tanam.

Andi menegaskan bahwa dengan perencanaan dan eksekusi yang baik, tantangan yang ada dapat dijadikan peluang untuk memperbaiki produktivitas di masa depan. 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya