Dalam 3 Bulan Sudah 2 Kali Kucing Mati Massal di Kota Malang, Siapa Pelakunya?

Dua kali kejadian kucing mati massal diduga karena diracun di Kota Malang membutuhkan perhatian dan solusi dari pemerintah kota setempat agar tidak terus berulang.

oleh Zainul Arifin diperbarui 18 Okt 2024, 10:30 WIB
Diterbitkan 18 Okt 2024, 10:30 WIB
Ilustrasi kucing. /https://unsplash.com/Dietmasr Ludmann
Ilustrasi kucing. /https://unsplash.com/Dietmasr Ludmann

Liputan6.com, Malang - Peristiwa kucing mati massal di Kota Malang memicu keprihatinan, sebab dalam tiga bulan terakhir ini tercatat sudah dua kali kejadian. Melihat gejalanya, dugaan penyebabnya pun sama yakni karena diracun oleh orang tak bertanggungjawab.

Kejadian paling anyar yakni 16 ekor kucing mati diracun di Jalan Danau Maninjau Barat 1 Blok 1B, Sawojajar, Kedungkandang selama kurun 5-10 Oktober 2024. Sampai hari ini, pengurus rukun tetangga (RT) setempat masih berusaha mencari pelakunya.

Peristiwa serupa sebelumnya juga pernah terjadi, yakni sekitar akhir Agustus 2024 di Perumahan Pondok Cempaka Indah, Sukun. Ketika itu, 12 ekor kucing peliharaan salah seorang warga ditemukan mati diduga karena racun.

Populasi kucing domestik sering menimbulkan masalah, sering korban orang tak bertanggungjawab. Pemkot setempat mengimbau warga agar tak menganiaya hewan tersebut. Rabies Center yang diwacanakan pada akhir tahun lalu juga belum terealisasi.

Slamet Husnan, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang, mengimbau warga yang memelihara kucing agar menyiapkan kandang dan pasir di rumahnya. Agar tak memicu masalah antar tetangga misalnya gara-gara kotoran kucing.

"Jangan sampai karena kucing menimbulkan kegaduhan di lingkungan sekitar," ujar Husnan.

Terkait tingginya populasi kucing dan kesehatan hewan itu, Dispangtan belum bisa bertindak optimal. Dalam satu tahun ini misalnya, hanya sekali digelar vaksinasi rabies dan kastrasi kucing jantan di Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) pada akhir September lalu.

Menurut Husnan, ketika itu disediakan kuota sebanyak 100 dosis vaksin rabies. Sedangkan kastrasi atau kebiri kucing jantan hanya menjangkau sebanyak 50 ekor. Jumlah itu sangat tidak sebanding dengan populasi kucing.

"Karena keterbatasan anggaran kami hanya bisa menyediakan sebanyak itu," ujar dia.

Harap Gencar Vaksinasi dan Kastrasi

Heboh Peristiwa 16 Ekor Kucing Mati di Malang dan Dugaan Pelaku peracunnya
Seekor kucing di Jalan Danau Maninjau Barat Blok 1B, Sawojajar, Kota Malang. Warga di wilayah ini digegerkan dengan 16 ekor kucing mati diduga diracun pada awal Oktober 2024 (Liputan6.com/Zainul Arifin)

Bambang Priyadi, Ketua RT 3 Jalan Danau Maninjau Barat 1 Blok 1B, Sawojajar, Kota Malang, berharap pemerintah kota mengintensifkan lagi sosialisasi kesejahteraan hewan. Termasuk mengencarkan vaksinasi rabies dan kastrasi kucing jantan.

"Kalau bisa ya digelar tidak di satu titik saja, tapi di setiap kecamatan. Tentu warga menyambut baik," ujar dia.

Di permukiman Bambang inilah peristiwa 16 ekor kucing yang seekor di antaranya peliharaan dia, mati diduga karena diracun terjadi. Dia tak habis pikir ada yang bertindak biadab dengan meracun hewan jinak tersebut.

"Kalau ada masalah soal kucing kan bisa disampaikan langsung ke pemiliknya atau dibicarakan baik-baik untuk solusinya," katanya.

Peristiwa itu viral di media sosial, Babinsa Polsek Kedungkandang serta Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) turun ke lokasi. Sejauh ini belum bisa dipastikan siapa pelakunya dan jenis racun yang digunakan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya