Heboh Belasan Kucing Mati Massal di Malang, Kuat Dugaan Diracun

Peristiwa kucing mati massal diduga diracun di Kota Malang ini menimbulkan keprihatinan banyak pihak

oleh Zainul Arifin diperbarui 17 Okt 2024, 19:28 WIB
Diterbitkan 17 Okt 2024, 19:28 WIB
Heboh Peristiwa 16 Ekor Kucing Mati di Malang dan Dugaan Pelaku peracunnya
Seekor kucing di Jalan Danau Maninjau Barat Blok 1B, Sawojajar, Kota Malang. Warga di wilayah ini digegerkan dengan 16 ekor kucing mati diduga diracun pada awal Oktober 2024 (Liputan6.com/Zainul Arifin)

Liputan6.com, Malang - Peristiwa 16 ekor kucing mati diracun menggegerkan warga Jalan Danau Maninjau Barat Blok 1B, Sawojajar, Kota Malang. Kuat dugaan kejadian itu karena ada orang tak bertanggungjawab dengan sengaja menyebar racun.

Para pengurus RT 1-4 RW 8 Blok B1 Danau Maninjau Barat, Sawojajar, pun membentuk tim. Salah satu tugasnya melacak pelaku diduga penyebar racun yang menyebabkan kucing mati massal selama kurun 5-10 Oktober 2024 lalu.

Bambang Priyadi, Ketua RT 3, mengatakan tim lintas RT mendapat informasi mengarah ke 3 orang terduga penyebar racun. Aksi jahat itu menyebabkan 16 ekor kucing mati dengan ciri mulut berbusa sampai mengeluarkan darah.

"Ada penyandang dana atau pemberi uang, ada yang bagian beli racun dan seorang lagi menyebarkannya," ujar Bambang, Kamis (17/10/2024).

Informasi itu didapat dari anggota tim berdasarkan pengakuan satu dari tiga orang tersebut. Mereka warga di Blok 1B juga. Diduga mereka tak menyebar racun di lokasi yang terpantau kamera CCTV di RT 1 dan 4.

"Tiga orang itu beda RT, tidak terekam karena tahu lokasi mana ada CCTV," ucap Bambang.

Salah seorang yang sudah mengaku itu, lanjut Bambang, membeberkan alasan meracun kucing. Yakni jengkel karena sudah terlampau banyak dan mengganggu kenyamanan keluarganya. 

"Memang bukti nyata tidak ada, tapi kami akan kejar terus sampai mereka mengaku," ucap dia. 

Pengurus RT di Blok1 B Danau Maninjau Barat siap menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan. Tapi bila tetap bersikukuh, penanganan perkara akan diserahkan ke kepolisian. 

Seekor kucing peliharaan Bambang sendiri mati dengan ciri kena racun. Saat dia pulang dari salat subuh di masjid pada Sabtu, 5 Oktober, kucingnya yang berada di luar ikut masuk ke dalam rumah sambil menjulurkan lidah berkali-kali.

"Seperti mengeluh karena merasakan sesuatu, setelah itu kejang dan mati. Ada busa di mulutnya," ucap dia.

Dalam beberapa hari, ternyata ada 6 warga lain cerita ke Bambang bila kucing peliharaan mereka mati dengan gejala sama. Total ada 16 ekor kucing mati dan dikubur warga dalam waktu berbeda akibat keracunan.

 

Jenis Racun Tak Diketahui

ilustrasi kucing menguap
Ilustrasi/Copyright unsplash/Wren Meinberg

Peristiwa itu viral di media sosial, Babinsa Polsek Kedungkandang serta Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) turun ke lokasi. Sejauh ini belum bisa dipastikan siapa pelakunya dan jenis racun yang digunakan.

Kepala Dispangtan Kota Malang, Slamet Husnan, mengatakan tim dokter bidang kesehatan hewan tak bisa mengambil sampel karena kucing sudah dikubur sejak 3 minggu lalu. Sehingga sulit memastikan apa jenis racun yang digunakan.

"Harus dibuktikan secara medis dulu, tapi kalau melihat gejalanya ya mengarah keracunan," ujar Husnan.

Agar kucing tak menimbulkan masalah, Husnan mengimbau warga agar merawat hewan peliharaannya. Selain makanan, juga harus menyiapkan kandang dan pasir agar tak berkeliaran dan buang kotoran sembarangan.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya