Liputan6.com, Bandung - Dunia Startup Indonesia saat ini tengah digemparkan dengan kabar dugaan penggelapan dana yang dilakukan oleh manajemen eFishery. Perusahaan yang bergerak di bidang akuakultur tersebut diduga telah memanipulasi laporan keuangannya.
Melansir dari The Straits Times dugaan tersebut muncul setelah investigasi internal yang dilakukan oleh eFishery usai adanya laporan whistleblower. Melalui investigasinya ditemukan sejumlah temuan penting salah satunya dugaan manipulasi laporan keuangan.
Perusahaan diduga telah melebih-lebihkan pendapatannya sebesar hampir US$600 Juta atau sekitar Rp 9,7 Triliun (kurs Rp 16.270) mulai dari Januari hingga September 2024. Adapun penggelembungan dana tersebut diduga sudah berlangsung sejak tahun 2018 silam.
Advertisement
Kemudian terdapat temuan jumlah perangkat smart feeder yang tidak sesuai karena yang sebenarnya jauh lebih sedikit dibandingkan dengan angka yang dilaporkan. eFishery mengatakan mempunyai lebih dari 400.000 tempat pakan ikan yang beroperasi.
Namun, melalui penyelidikan awal memperkirakan hanya ada sekitar 24.000 yang beroperasi. Selain itu, ditemukan juga dugaan kerugian yang disamarkan oleh manajemen eFishery kepada investor.
Pasalnya pihak manajemen melaporkan kepada investor bahwa perusahaan mencetak laba sebesar US$16 Juta. Kemudian meraup pendapatan US$752 juta selama Januari hingga September 2024.
Sementara dalam hasil penyelidikan internal ditemukan eFishery rugi sekitar US$35,4 juta di periode tersebut. Melalui penyelidikan bahkan ditemukan pendapatan perusahaan diperkirakan hanya sekitar US$157 juta.
“Manajemen juga menggelembungkan angka pendapatan dan laba untuk beberapa tahun sebelumnya,” tulis laporan tersebut.
Awal Mula Dugaan Fraud eFishery
Dugaan adanya penggelapan dana di eFishery berawal dari seorang whistleblower yang mendatangi seorang anggota dewan dengan tuduhan bahwa laporan keuangan perusahaan tidak akurat.
Kemudian dewan menugaskan penyelidikan formal pada Desember 2024 dan hasilnya dewan memecat salah satu pendiri dan CEO Gibran Huzaifah setelah ditemukannya ketidakkonsistenan akuntansi perusahaan.
Selain itu, penyelidikannya juga didukung oleh para investor eFishery termasuk SoftBank Group Corp dan Temasek Holdings Pte. Diketahui laporan itu ditulis oleh FTI Consulting serta ditandai sebagai draf dan dapat berubah lebih lanjut selama penyelidikan berlangsung.
Sementara itu, dugaan kecurangan tersebut memiliki dampak yang cukup luas baik bagi perusahaan tersebut dan dunia Startup Indonesia secara keseluruhan.
Advertisement
Apa Itu eFishery?
eFishery merupakan perusahaan yang bergerak di bidang akuakultur dan menawarkan solusi teknologi untuk meningkatkan efisiensi budidaya ikan dan udang seperti alat pemberi pakan otomatis (smart feeder) hingga platform digital untuk manajemen budidaya.
Perusahaan ini berhasil menarik sejumlah perhatian investor global dan mencapai status unicorn dengan valuasi miliaran dolar. Beberapa produk dan layanannya cukup beragam mulai dari Smart Feeder sebuah alat pemberi pakan ikan otomatis.
Kemudian terdapat eFisheryKu sebuah platform digital untuk edukasi dan manajemen budidaya. Selain itu, terdapat eFisheryFund pembiayaan untuk petani ikan hingga eFisheryFresh sebuah platform yang menghubungkan petani dengan pembeli.
Tujuan awal eFishery salah satunya untuk mengatasi masalah kelaparan dunia dan meningkatkan kesejahteraan untuk pembudidaya ikan hingga visi menjadikan akuakultur sebagai solusi utama dalam memenuhi kebutuhan protein hewani bagi masyarakat dunia.