Liputan6.com, Cirebon Sejumlah warga Tionghoa Cirebon menyambut gembira atas kedatangan dua patung dewa di Vihara Dewi Welas Asih yang sempat 10 hari hilang dicuri. Kedatangan dua patung dewa tersebut disambut dengan ritual dan doa bersama.
Pengurus Vihara Dewi Welas Asih Cirebon menerima patung tersebut yang diserahkan dari pihak kepolisian. Kemudian patung tersebut dibawah oleh perwakilan pengurus sembari disambut tabuhan musik riang gembira dari umat yang beribadah di vihara tersebut.
Advertisement
"Kami senang dan menyambut gembira atas kembalinya patung dewa kami. Karena kami khawatir dan merasa kehilangan ada yang tidak lengkap dalam setiap proses beribadah terutama menjelang Imlek di Cirebon," ujar Sekretaris Vihara Dewi Welas Asih Cirebon Richard Darma Pekasa, Jumat (24/1/2025).
Advertisement
Baca Juga
Ia mengapresiasi kerja keras Polres Cirebon Kota karena dalam waktu 10 hari dua rupang yang hilang kembali ketemu. Ini, kata dia, merupakan hadiah Imlek yang akan dikenang sepanjang masa.
Ia mengatakan, kembalinya patung tersebut bertepatan dengan agenda pencucian rupang menjelang Tahun Baru Imlek di Cirebon. Ia menjelaskan, sesuai dengan tradisi patung disambut dengan Gendang, Loncend antik hingga patung tersebut kembali ditaruh di Altar.
"Kami pikir lebih baik melalui jalan kekeluargaan apapabila kooperatif kami dalami dulu motifnya jika bukan kriminal maka bisa ditempuh jalur kekeluargaan," ujarnya.
Richard mengatakan, dari kejadian tersebut, pengurus akan memasang kaca di setiap altar yang terdapat patung untuk mengantisipasi adanya upaya pencurian lagi. Sebab, ia mengatakan, patung tersebut sangat penting bagi umat Tionghoa karena berusia 400 tahun seiring dengan berdirinya vihara.
Berakhir Damai
Sementara itu, Kapolres Cirebon Kota AKBP Eko Iskandar mengatakan, tim langsung bergerak cepat mengejar dan dalam 10 hari patung tersebut bisa dikembalikan.
"Alhamdulillah dikembalikan saat kami berhasil mengungkap pelakunya yang kebetulan dari Pekalongan," ujar Eko.
Ia menyebutkan, pelaku pencurian patung berjumlah 3 orang masing-masing berinisial M (83), E (33), dan A (45) tahun merupakan suami dari E. Eko membenarkan atas permintaan dari pengurus vihara, tindak pencurian ini berakhir dengan damai.
Ia mengatakan, motivasi dan modus pelaku mencuri patung tersebut bukan untuk dijual melainkan atas keyakinan dari tiga pelaku bahwa akan mendapat keberkahan. Saat petugas menemui kediaman pelaku di Pekalongan, patung tersebut ditaruh di altar sembahyang keluarga.
"Jadi untuk keperluan sembahyang juga sehingga kasus ini tidak kami proses
Advertisement