Bukan karena Tumbal Proyek, Inilah Alasan Mengapa Jembatan Golden Gate Bridge Berdiri Kokoh

Sistem keselamatan di Golden Gate Bridge juga mencakup penggunaan wajib helm keras dan kacamata pelindung khusus untuk para pekerja las. Peralatan ini, yang kini menjadi standar di lokasi konstruksi modern, merupakan hal yang revolusioner pada masanya.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 01 Feb 2025, 02:00 WIB
Diterbitkan 01 Feb 2025, 02:00 WIB
Ilustrasi jembatan, Golden Gate Bridge
Ilustrasi jembatan, Golden Gate Bridge. (Photo by Maarten van den Heuvel on Unsplash)... Selengkapnya

Liputan6.com, Yogyakarta - Pembangunan Golden Gate Bridge pada 1930-an tidak hanya menghasilkan jembatan ikonik, tetapi juga memperkenalkan inovasi keselamatan kerja yang mengubah industri konstruksi selamanya. Penggunaan jaring pengaman selama pembangunan jembatan ini menjadi tonggak bersejarah dalam evolusi protokol keselamatan pekerja konstruksi di seluruh dunia.

Mengutip dari berbagai sumber, sebelum dimulainya proyek Golden Gate Bridge, industri konstruksi jembatan memiliki statistik rata-rata satu pekerja tewas untuk setiap $1 juta nilai konstruksi. Dengan nilai proyek $35 juta, Golden Gate Bridge berpotensi memakan korban jiwa jika mengikuti tren tersebut.

Joseph Strauss, kepala insinyur proyek, memutuskan untuk mendobrak tradisi dengan menerapkan sistem keselamatan yang belum pernah ada sebelumnya. Ia memasang jaring pengaman besar di bawah area konstruksi, membentang sepanjang jembatan.

Jaring ini terbuat dari tali manila berdiameter 6 inci yang dianyam membentuk kotak-kotak berukuran 6 x 6 inci, ditopang oleh rangka baja. Investasi dalam sistem keselamatan ini terbukti tidak sia-sia.

Selama pembangunan, jaring pengaman berhasil menyelamatkan 19 pekerja yang jatuh dari ketinggian. Para pekerja yang selamat ini kemudian membentuk kelompok informal bernama Halfway to Hell Club, menandakan pengalaman mereka yang nyaris berakhir fatal.

Efektivitas jaring pengaman ini tidak hanya terlihat dari jumlah nyawa yang diselamatkan, tetapi juga dari peningkatan produktivitas pekerja. Para pekerja melaporkan dapat bekerja lebih cepat dan efisien karena merasa lebih aman, meski bekerja di ketinggian lebih dari 200 kaki di atas permukaan laut.

Sistem keselamatan di Golden Gate Bridge juga mencakup penggunaan wajib helm keras dan kacamata pelindung khusus untuk para pekerja las. Peralatan ini, yang kini menjadi standar di lokasi konstruksi modern, merupakan hal yang revolusioner pada masanya.

Dampak dari inovasi keselamatan ini terasa jauh melampaui proyek Golden Gate Bridge. Kontraktor dan perusahaan konstruksi di seluruh dunia mulai mengadopsi sistem serupa.

Penggunaan jaring pengaman kini menjadi prosedur standar dalam konstruksi bangunan tinggi dan jembatan di berbagai negara. Meski teknologi keselamatan kerja telah berkembang pesat sejak era 1930-an, prinsip dasar yang diterapkan dalam pembangunan Golden Gate Bridge tetap relevan.

Penulis: Ade Yofi Faidzun

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya