Langkah Pemkot Gorontalo Hadapi Lonjakan Harga Cabai Rawit Jelang Ramadan

Berdasarkan pantauan Liputan6.com di sejumlah pasar tradisional Gorontalo, harga cabai rawit yang sebelumnya dijual petani seharga Rp45 ribu per kilogram kini naik menjadi Rp60 ribu per kilogram.

oleh Arfandi Ibrahim Diperbarui 23 Feb 2025, 22:00 WIB
Diterbitkan 23 Feb 2025, 22:00 WIB
Cabai Gorontalo
Cabai rawit Gorontalo tembus Rp150 per kilogram (Arfandi ibrahim/Liputan6.com)... Selengkapnya

Liputan6.com, Gorontalo - Harga cabai rawit di pasar tradisional Gorontalo mengalami lonjakan signifikan dalam beberapa hari terakhir. Hal ini memicu keluhan dari masyarakat, termasuk ibu rumah tangga dan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Berdasarkan pantauan Liputan6.com di sejumlah pasar tradisional Gorontalo, harga cabai rawit yang sebelumnya dijual petani seharga Rp45 ribu per kilogram kini naik menjadi Rp60 ribu per kilogram.

Sementara itu, di tingkat pedagang, harga komoditas ini bahkan menembus Rp70 ribu per kilogram.

Seorang pedagang di Pasar Sentral Kota Gorontalo, Ahmad (45), mengungkapkan bahwa kenaikan harga ini dipicu oleh berkurangnya pasokan akibat cuaca yang kurang bersahabat.

“Stok dari petani menurun mungkin karena hujan yang menggyur beberapa hari lalu, sementara permintaan tetap tinggi, sehingga harga ikut naik,” ujarnya Jumat (21/2/2025).

Sementara ibu rumah tangga, Siti (38) juga mengeluhkan lonjakan harga ini. Musabab, ini berdampak pada pengeluaran sehari-hari mereka.

“Biasanya beli setengah kilogram saja cukup, sekarang harus mengurangi karena mahal,” katanya.

Keluhan serupa datang dari pelaku UMKM, terutama penjual makanan olahan yang bergantung pada cabai rawit sebagai bahan utama.

“Harga cabai yang naik drastis membuat kami harus menyesuaikan harga jual produk, atau mengurangi porsi cabai dalam masakan,” kata Rina, seorang penjual makanan di Gorontalo.

Kenaikan harga cabai rawit ini menambah daftar komoditas pangan yang mengalami fluktuasi di awal tahun. Jelang Ramadan, kondisi ini dikhawatirkan akan berlanjut hingga bulan Ramadan.

"Sehingga kami berharap adanya langkah konkret dari pemerintah untuk menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok," ia menandaskan.

Tindakan Pemerintah

Pemerintah Kota Gorontalo akan segera menggelar pasar murah sebagai salah satu upaya mengendalikan harga pangan menjelang bulan suci Ramadhan.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, permintaan masyarakat terhadap bahan pokok diprediksi akan meningkat tajam selama Ramadhan. Untuk itu, pasar murah menjadi solusi untuk menstabilkan harga.

“Kami pemerintah akan melaksanakan pasar murah sebelum Ramadhan. Program ini akan diselenggarakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag),” ungkap Kepala Bagian (Kabag) Ekonomi Sekretariat Daerah (Setda) Kota Gorontalo.

“Pak Pj Wali Kota sudah turun langsung ke pasar tradisional untuk mengecek harga dan stok bahan pokok,” tutupnya.

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya