Menjelang Ramadan, Harga Cabai di Gorontalo Meroket Hingga Rp90 Ribu per Kilogram

Kenaikan harga ini juga dikeluhkan oleh Siti (37), seorang ibu rumah tangga di Kota Gorontalo. Menurutnya, harga cabai rawit yang tinggi berdampak pada pengeluaran bumbu dapur.

oleh Arfandi Ibrahim Diperbarui 02 Mar 2025, 14:00 WIB
Diterbitkan 02 Mar 2025, 14:00 WIB
Pasar Tradisional Gorontalo
Lapak cabai rawit di pasar tradisional Kota Gorontalo (Arfandi Ibrahim/Liputan6.com)... Selengkapnya

Liputan6.com, Gorontalo - Harga cabai di sejumlah pasar tradisional di Gorontalo melonjak tajam sehari menjelang bulan suci Ramadan. Tak main- main harga cabai rawit mencapai Rp90 ribu per kilogram yang sebelumnya di harga Rp60 ribu. Kenaikan harga yang signifikan ini membuat para ibu rumah tangga mengeluhkan beban pengeluaran yang semakin berat.

Seorang pedagang di Pasar Tradisional Bone Bolango, Rahma (45), mengatakan bahwa kenaikan harga terjadi dalam beberapa hari terakhir akibat pasokan yang terbatas. "Harga cabai sebelumnya masih di kisaran Rp60 ribu per kilogram, tapi sekarang naik drastis karena pasokan berkurang dari petani," ujarnya, Jumat (28/2/2025).

Kenaikan harga ini juga dikeluhkan oleh Siti (37), seorang ibu rumah tangga di Kota Gorontalo. Menurutnya, harga cabai rawit yang tinggi berdampak pada pengeluaran dapur. "Kami terpaksa mengurangi pembelian cabai atau mencari alternatif lain, karena harga kebutuhan pokok lainnya juga naik menjelang Ramadan," tuturnya.

Sementara untuk menekan harga agar tidak mengalami kenaikan, menjelang Ramadan, Pemerintah Kota Gorontalo melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Perdagin) menggelar pasar murah bersubsidi. Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Perdagin Kota Gorontalo, Haryono Suronoto, menjelaskan bahwa pasar murah bersubsidi ini bertujuan untuk membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok dengan harga terjangkau menjelang Ramadan.

Selain itu, pasar murah ini juga diharapkan dapat mengendalikan inflasi dan turut mendukung pemulihan perekonomian masyarakat. “Tujuan diselenggarakannya pasar murah bersubsidi ini adalah untuk memenuhi kebutuhan bahan pokok masyarakat dengan harga terjangkau, mengendalikan inflasi, dan mendukung pemulihan perekonomian masyarakat,” kata Haryono.

Dalam kesempatan itu, Haryono memaparkan rincian paket yang disediakan pada pasar murah kali ini. Setiap paket terdiri dari beras premium ukuran 5 kilogram, bawang merah, cabai rawit masing-masing 0,25 kilogram, gula pasir 1 kilogram, minyak goreng 1 liter, dan telur ayam ras 10 butir. “Jumlah paket yang disediakan sebanyak 1.500 paket, dan setiap paket dibanderol seharga Rp 110 ribu,” ungkap Haryono.

Ia menambahkan bahwa setiap paket tersebut diberikan subsidi sebesar Rp 100 ribu, dari harga normal yang mencapai Rp 210 ribu. “Harga per paket mendapatkan potongan subsidi sebesar Rp 100 ribu, sehingga masyarakat hanya perlu membayar sebesar Rp 110 ribu,” tegasnya.

Simak juga video pilihan berikut:

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya