Liputan6.com, Sukabumi - Puluhan kepala keluarga di Kampung Ciporekat, Desa Sangrawayang, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi telah terisolasi selama 5 hari lamanya akibat longsor yang memutus akses dari kampung mereka menuju desa terdekat.
Longsor dengan ketinggian material mencapai 3 meter dengan panjang 60 meter ini pun memutus aliran listrik menuju kampung mereka. Warga Sukabumi ini terpaksa berjalan kaki dengan menyusuri longsoran menuju desa terdekat untuk membeli sembako dan keperluan dapur seperti gas.
Advertisement
Baca Juga
“Dari Ciporekat baru pulang dari pasar iya mau pulang ke rumah, hujannya malam Jumat malam sekitar jam 22.00 WIB longsor depan rumah, di rumah sama anak-anak ibu sama suami,” kata Bariah, warga terdampak longsor.
Advertisement
Bariah dan puluhan warga lainnya saat ini mengungsi ke rumah saudaranya, dia mengaku belum ada bantuan yang datang bagi korban bencana.
Sudah 5 hari lamanya warga terisolasi dan terpaksa berjalan kaki sejauh 4 kilometer untuk menuju desa terdekat untuk mengisi baterai alat komunikasi mereka. Karena tiang listrik yang menuju kampung tersebut tumbang tertimpa longsor Sukabumi.
Hal serupa diungkapkan Harun, dirinya harus menggotong genset pinjaman untuk keperluan air bersih. Pemadaman listrik sejak kejadian longsor pada Kamis (6/3/2025) lalu membuat alat mesin pengalir air tak berfungsi.
“Dari Kampung Cibutun, bukan pinjam soalnya kalau mau mandi gak ada air, iya mati lampu dari hari Kamis malam Jumat ya dari malam Jumat juga jam delapan malam ya kurang lebih ada sekitar 40 sampai 50 KK, iya terpaksa turun ke bawah,” ucap Harun.
Warga berharap adanya bantuan alat berat untuk mengevakuasi longsoran hingga akses warga dapat kembali terbuka. Longsor dari tebing setinggi 10 meter ini membawa material pohon dan batu yang menutupi akses jalan.
4 Korban Longsor Belum Ditemukan
Tim SAR gabungan Pos Basarnas Sukabumi masih terus berupaya melakukan pencarian terhadap 4 korban longsor yang kondisinya masih hilang. Tiga korban yaitu pasutri berasal dari Kampung Cicau, Desa Cilangkap Jaya Kecamatan Lengkong.
Yakni, Darjat (60), Siti Maryam (35), dan anaknya Ahyar Fauzi (9). Ketiga korban ini rumahnya tersapu longsor pada Jumat (7/3/2025) pagi dan dinyatakan hilang.
“Untuk upaya dari Basarnas kami bersama potensi SAR tentunya untuk di kecamatan Lengkong kami dibagi menjadi tiga SRU diantaranya ada SRU drone kemudian SRU untuk melakukan penyisiran di sungai dan juga SRU selanjutnya melakukan pencarian di sekitar longsoran,” ujar Akhmad Rizkiansah, selaku Kepala Seksi Operasi SAR Jakarta.
Kondisi jalan yang sempit membuat tim tidak bisa membawa kendaraan roda empat untuk mencapai lokasi pencarian di Kecamatan Lengkong, sementara kondisi listrik yang masih padam juga menyulitkan tim SAR dalam melakukan pencarian.
“Untuk kendala tentunya di kecamatan Lengkong masih terkendala akses untuk jalan masuknya dan cuaca tentunya sama juga di kecamatan simpenan lebih ke jaringan listrik yang masih padam,” ungkapnya.
Hingga Senin (10/3) sore tim yang berada di Kecamatan Lengkong ataupun Kecamatan Simpenan masih belum menemukan keberadaan 4 korban.
Advertisement
