Liputan6.com, Jakarta - Gunung Dukono di Halmahera Utara, Maluku Utara, kembali erupsi pada Rabu pagi (26/3/2025), puku 09.23 WIT. Laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan, tinggi kolom letusan Gunung Dukono teramati mencapai 1.100 meter di atas puncak, atau sekitar 2.187 meter di atas permukaan laut.
Advertisement
Kolom abu erupsi Gunung Dukono teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur laut dan timur. Saat laporan ini dibuat, erupsi masih berlangsung.
Advertisement
Petugas Pos Pantau Gunung Dukono M. Saum Amin mengimbau masyarakat dan wisatawan yang berada di sekitar Gunung Dukono untuk tidak beraktivitas, mendaki, dan mendekati Kawah Malupang Warirang di dalam radius 4 km.
"Mengingat letusan dengan abu vulkanik secara periodik terjadi dan sebaran abu mengikuti arah dan kecepatan angin, sehingga area landaan abunya tidak tetap, maka direkomendasikan agar masyarakat di sekitar G. Dukono untuk selalu menyediakan masker/penutup hidung dan mulut," katanya.
Penggunaan masker sangat penting saat terjadi erupsi demi menghindari ancaman bahaya abu vulkanik pada sistem pernapasan.
Sepanjang 2025, PVMBG mencatat Gunung Dukono sudah meletus sebanyak 55 kali. Hingga hari ini, Rabu (26/3/2025), pukul 09.17 WIB, Gunung Dukono masih berstatus Waspada (Level II).
Apakah Gunung Dukono Masih Aktif?
Berdasarkan laporan PVMBG, menurut hasil pemantauan sepanjang Selasa (25/3/2025), periode pukul 00.00-24.00 WIT, Gunung Dukono tercatat telah mengalami sebanyak 320 kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 7-34 mm, dan lama gempa 35.63-112.75 detik, serta 1 kali gempa Tremor Menerus dengan amplitudo 1-6 mm, dominan 3 mm.
Advertisement
