Liputan6.com, Jakarta - Manajemen PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) menyatakan, pihaknya tak khawatir terhadap para `pemain baru` produsen semen. Hal itu karena butuh waktu untuk membangun jaringan.
"Kami tahu bahwa semen butuh jaringan distribusi. Kalau produsen semen baru butuh waktu untuk membangun jaringan. Kami yakin Semen Indonesia dapat mempertahankan," ujar Direktur Utama PT Semen Indonesia Tbk, Dwi Soejipto, Selasa (25/3/2014).
Baca Juga
Dwi juga mengakui, pihaknya menghadapi tantangan cukup berat mulai dari kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), tarif tenaga listrik dan pesaing baru bermunculan. Akan tetapi, Dwi tetap optimistis terhadap pertumbuhan kinerja perseroan pada 2014. Apalagi mengingat pertumbuhan infrastruktur tetap berjalan.
Advertisement
Adapun selama ini area distribusi perseroan di Jawa Timur, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Barat, Banten, DKI Jakarta, dan Bali. Selain itu, perseroan juga memiliki area distribusi di Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Maluku dan Papua.
Perusahaan semen pelat merah ini menargetkan produksi mencapai 30-31 juta ton semen pada 2014 dari realisasi produksi semen pada 2013 sebesar 28 juta ton. Peningkatan produksi itu berasal dari pabrik Tuban, Padang dan Tonasa.
Kuartal I 2014
Dwi menambahkan, perseroan memang menghadapi kendala distribusi pada kuartal I 2014. Hal itu mengingat banjir dan cuaca buruk sehingga membuat distribusi terhambat akan tetapi permintaan masih ada.
"Semen Indonesia masih tumbuh 8%-9% dengan volume penjualan 6-7 juta ton, dengan pangsa pasar sekitar 43%-44% dan pangsa pasar itu tetap pada kuartal I 2014," ujar Dwi.
Â