Bumi Resources Minta Keringanan Kupon Obligasi Jadi 6%

Pemegang obligasi memiliki waktu hingga 20 Agustus untuk menanggapi perubahan amandemen keringanan surat utang anak usaha PT Bumi Resources.

oleh Agustina Melani diperbarui 11 Agu 2014, 20:01 WIB
Diterbitkan 11 Agu 2014, 20:01 WIB
5foto-pacitan130901a.jpg
Sebuah bulldozer sedang bekerja di antara timbunan batubara yang asapnya mengepul (Liputan6.com/ Panji Diksana)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bumi Resources Tbk (BUMI), perusahaan batu bara berupaya untuk menghindari gagal bayar utang obligasi senilai US$ 375 juta. Ada sejumlah permintaan keringanan untuk surat utangnya tersebut.

Dalam dokumen yang dikutip Bloomberg, Senin (11/8/2014), perusahaan tambang batu bara itu mengirim surat kepada pemegang obligasi untuk memperpanjang jatuh tempo obligasi menjadi April 2018. Kupon obligasi pun diturunkan dari 9,25 persen menjadi 6 persen.

Obligasi tersebut jatuh tempo pada 5 Agustus 2014, dan Bumi memiliki batas waktu hingga besok untuk melunasinya.
Dalam dokumen itu disebutkan, manajemen Bumi mengharapkan dapat membayar kupon bunga obligasi konversi pada 12 Agustus 2014.

Akan tetapi perseroan tidak dapat membayar obligasi pokok sekitar US$ 374,9 juta. Perusahaan pun meminta pemegang obligasi untuk menahan diri, dan manajemen akan mencari semacam restrukturisasi.

"Jika pemegang obligasi tidak mendapatkan uangnya pada besok pagi maka akan menjadi standar teknis. Ada insentif bagi pemegang obligasi untuk bernegosiasi karena daya tawar mereka tidak sekuat kreditur, dan mengingat jumlah utang besar, dan perusahaan pun tidak menghasilkan arus kas cukup," ujar Xavier Jean, Analis Standard and Poor's seperti dikutip dari Bloomberg pada Senin pekan ini.

Selain meminta keringanan perubahan jatuh tempo obligasi dan kupon, Bumi meminta kepada pemegang obligasi untuk mengubah harga konversi ke Rp 250 per saham dari Rp 3.366,9. Konversi obligasi dilakukan mulai September 2015.

Pemegang obligasi memiliki waktu 11.59 di Singapura pada 20 Agustus untuk menanggapi perubahan dan pemungutan suara atas amandemen. Pemungutan suara akan dilakukan pada 22 Agusus. Adapun Deutsche Bank AG akan bertindak sebagai agen tunggal dalam aksi korporasi ini.

Dalam riset Moody's menyebutkan, Bumi tidak memiliki cukup uang untuk memenuhi kewajiban sekitar US$ 1 miliar dalam waktu 18 bulan mendatang.

"Bumi tidak memiliki kapasitas internal untuk mendanai utang jatuh tempo yang akan datang. Dengan tidak adanya kemungkinan dana segar, Bumi akan ditinggalkan dengan dua pilihan. Menjual saham di dua tambang batu bara utama dan memperpanjang jatuh tempo pinjaman," ujar Analis Moody's Brian Grieser. (Ahm/)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya