Liputan6.com, New York - Wall Street berakhir melemah pada perdagangan Rabu (Kamis pagi waktu Jakarta) setelah Gubernur Bank Sentral Amerika (The Fed) mengeluarkan peringatan bahwa valuasi saham di bursa Amerika Serikat sudah terlalu tinggi.
Mengutip Reuters, Kamis (7/5/2015), Dow Jones Industrial Averange turun 86,22 poin (0,48 persen) ke level 17.841,98. Indeks Standard & Poor 500 melemah 9,31 poin (0,45 persen) ke level 2.080,15 dan Nasdaq Composite turun 19,68 poin (0,4 persen) ke level 4.919,64.
Indeks Standard & Poor 500 turun para titik terendah terhitung sejak April 2015 setelah Yellen mengeluarkan pernyataan bahwa valuasi atau harga saham sudah terlalu tinggi sehingga cukup berbahaya bagi perekonomian. Pasalnya, kenaikan harga saham tidak sesuai dengan fundamental perusahaan sendiri. Namun memang, Yellen tidak mengungkapkan bahwa gelembung krisis sudah terbentuk.
Pernyataan Yellen ini keluar setelah ia melihat bahwa pelaku pasar terus-menerus mencoba menebak kapan waktu yang tepat The Fed akan menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya sejak 2006. Kenaikan suku bunga sesuai dengan jadwal semula yaitu pada Juni 2015 atau mundur dari jadwal yaitu di kisaran September memberikan sentimen yang sama kepada bursa saham yaitu penguatan.
Gubernur The Fed Atlanta, Amerika Serikat (AS), Dennis Lockhart menjelaskan, dia masih mengharapkan semuanya berjalan sesuai dengan rencana awal, termasuk juga mengenai kenaikan suku bunga. Melihat data-data ekonomi yang ada, ia berharap di pertengahan tahun ini The Fed sudah bisa menaikkan suku bunga acuan.
"Semua orang sudah terobsesi kepada The Fed," jelas Direktur Addison Capital Management, Philadelphia, AS, Michael Church. Menurutnya, sudah wajar jika pernyataan Yellen tersebut membuat Wall Street tidak bisa menembus level tertinggi pada minggu ini. Alasannya, pernyataan Yellen tersebut membuat pelaku pasar melihat kembali portofolio mereka dan menarik dana-dana mereka di Wall Street sehingga indeks akhirnya tertekan.
Namun sebagian besar analis masih tetap mencoba menebak kapan waktu yang tepat bagi The Fed untuk menaikkan suku bunga. Sebagian besar analis bank yang beroperasi di Wall Street memberikan prediksi bahwa The Fed akan menunda kenaikan suku bunga acuan setidaknya sampai dengan September 2015 nanti. (Gdn)
Pernyataan Janet Yellen Bikin Wall Street Terjungkal
Dow Jones Industrial Averange turun 86,22 poin ke level 17.841,98. Indeks Standard & Poor 500 melemah 9,31 poin ke level 2.080,15.
diperbarui 07 Mei 2015, 04:18 WIBDiterbitkan 07 Mei 2015, 04:18 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Live dan Produksi VOD
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Ciri Kebahasaan Teks Negosiasi: Pengertian, Struktur, dan Contoh Lengkap
Memahami Ciri-Ciri Sejarah: Pengertian, Karakteristik, dan Signifikansinya
Kai Havertz Absen Bela Arsenal Hingga Akhir Musim, Mikel Arteta Bisa Pakai Opsi Alternatif
322 Puskesmas di Lampung Siap Layani Pemeriksaan Kesehatan Gratis bagi Warga Berulang Tahun
Resep Jamur Crispy: Cara Mudah Membuat Camilan Renyah dan Lezat
Cerita Pengusaha Jaringan Kamar Kost, Jual Kamar Lewat Tiktok
Anggaran Kemhan dan TNI Kena Efisiensi Rp26,9 Triliun, Tersisa Rp139 Triliun
Mensos Gus Ipul Pastikan Layanan Publik Tak Terganggu di Tengah Penyesuaian Anggaran 2025
Resep Bumbu Ayam Bakar: Panduan Lengkap untuk Hidangan Lezat
Bika Ambon vs Sarang Semut: Lebih dari Sekedar Mirip!
Tak Perlu Khawatir, Ini 5 Jenis Ikan Rendah Purin yang Baik untuk Asam Urat
UMK Binaan Pelindo Teken Ekspor Kemiri Rp 2,4 Miliar ke Arab Saudi