Liputan6.com, Jakarta - Menjelang Hari Raya Idul Fitri, pertanyaan 'kapan THR 2025 cair?' menjadi salah satu yang paling sering dicari. Pemerintah telah menetapkan jadwal resmi pencairan THR 2025 bagi Aparatur Sipil Negara (ASN), pensiunan, dan karyawan swasta. Pencairan ini mengacu pada Peraturan Pemerintah (PP) serta Surat Edaran Menteri Ketenagakerjaan (SE Menaker) dengan mempertimbangkan perkiraan Hari Raya Idul Fitri yang jatuh pada 31 Maret atau 1 April 2025.
Jadwal Pencairan THR 2025
Berikut jadwal pencairan uang THR 2025 berdasarkan kategori penerima:
Advertisement
1. ASN, Pensiunan, dan Penerima Pensiun
Mulai cair pada Senin, 17 Maret 2025. Pensiunan akan menerima THR setara dengan uang pensiun bulanan mereka. Sementara ASN lainnya akan menerima gaji pokok, tunjangan melekat, dan tunjangan kinerja (100%). ASN daerah mendapatkan besaran yang sama dengan ASN pusat, bergantung pada kemampuan fiskal daerah masing-masing. Hal ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 11 Tahun 2025, yang mengatur bahwa pembayaran THR dilakukan dua minggu sebelum Idul Fitri.
Advertisement
2. Karyawan Swasta
Paling lambat dibayarkan pada 24 Maret 2025, atau tujuh hari sebelum Idul Fitri, sebagaimana diatur dalam SE Menaker Nomor M/2/HK.04.00/III/2025. THR wajib diberikan kepada pekerja/buruh yang telah bekerja minimal satu bulan secara terus-menerus, baik dengan perjanjian kerja waktu tidak tertentu maupun waktu tertentu.
Lebaran Lebih dari Sekadar Uang THR: Pesan untuk Orang Tua
Lebaran sering kali identik dengan uang THR, terutama bagi anak-anak. Namun, Psikolog Anak, Remaja, dan Keluarga dari Tigagenerasi, Ayoe Sutomo, mengingatkan pentingnya menanamkan pemahaman bahwa Lebaran bukan hanya soal uang, tetapi juga kebersamaan keluarga.
"Untuk menanamkan pemahaman bahwa Lebaran bukan hanya soal uang, tetapi juga kebersamaan dengan keluarga, itu bisa dimulai dari orang tua. Karena pada prinsipnya, anak itu belajar dari observasi yang ia lakukan," ujar Ayoe Sutomo kepada Health Liputan6.com melalui sambungan telepon belum lama ini.
Ayoe menjelaskan bahwa berdasarkan teori pembelajaran sosial (social learning theory), anak-anak belajar dari lingkungan sosial mereka. Oleh karena itu, jika orang tua ingin anak memahami bahwa Lebaran lebih dari sekadar uang THR, mereka perlu menekankan nilai kebersamaan dalam keluarga.
Advertisement
Strategi Mengajarkan Makna Lebaran yang Sesungguhnya
Berikut beberapa strategi yang dapat diterapkan orang tua untuk mengajarkan anak tentang makna Lebaran yang lebih mendalam:
- Menceritakan dongeng atau kisah inspiratif: Ceritakan kisah yang menekankan nilai silaturahmi, saling memaafkan, berbagi, dan kebersamaan.
- Melibatkan anak dalam aktivitas Lebaran: Ajak anak memasak, membersihkan rumah, atau berbagi makanan ke tetangga agar mereka merasakan kebersamaan yang sebenarnya.
- Menggeser fokus dari uang THR: Diskusikan kegiatan seru yang bisa dilakukan tanpa bergantung pada uang THR.
- Membuat daftar kegiatan liburan Lebaran: Buat daftar aktivitas keluarga yang menyenangkan tanpa harus selalu berhubungan dengan uang.
Dengan menerapkan langkah-langkah ini, orang tua dapat membantu anak memahami bahwa makna sejati dari Lebaran adalah kebersamaan, berbagi, dan saling memaafkan, bukan hanya soal uang THR. Semoga Lebaran tahun ini penuh berkah dan makna!
