Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dapat bergerak menguat secara teknikal pada perdagangan saham Selasa pekan ini. Rilis data makro ekonomi yang menunjukkan deflasi sebesar 0,08 persen pada Oktober 2015 masih jadi sentimen positif untuk IHSG.
Analis PT First Asia Capital, David Sutyanto menuturkan, deflasi yang terjadi pada Oktober 2015 meski diliputi kekhawatiran perlambatan ekonomi tetapi memberikan ruang bagi Bank Indonesia (BI) evaluasi untuk suku bunga acuannya.Kedua, aksi beli oleh investor lokal di saham-saham infrastruktur diharapkan masih berlanjut pada perdagangan saham Selasa pekan ini.
Baca Juga
Ketiga, David mengatakan, pelaku pasar juga menanti rilis data pertumbuhan ekonomi pada 5 November 2015. Ditambah rilis kinerja emiten pada kuartal III 2015.
Advertisement
"IHSG akan bergerak di kisaran 4.460-4.510 pada perdagangan saham Selasa pekan ini," kata David saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (3/11/2015).
Ia menambahkan, kalau dari sentimen luar negeri belum ada yang terlalu mempengaruhi laju IHSG. Sedangkan Analis PT HD Capital Tbk Yuganur Widjanarko mengatakan kombinasi dari penguatan rupiah selama sebulan dari Rp 15.000 ke Rp 13.200 per dolar Amerika Serikat (AS) dan inflasi sesuai harapan mendorong kepercayaan kalau daya beli konsumen akan meningkat pada 2016.
Ia pun merekomendasikan akumulasi saham-saham berkapitalisasi besar dan lapis kedua untuk skenario pembalikan arah dalam jangka menengah dan pendek."IHSG akan bergerak di level support 4.430-4.373-4.273 dan resistance 4.556-4.625-4.725-4.835 pada Selasa pekan ini," ujar Yuganur.
Sedangkan Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya mengatakan, penurunan IHSG cenderung terbatas. IHSG akan bergerak di kisaran 4.416-4.545.
Rekomendasi Saham
Yuganur memilih saham-saham yang dapat diperhatikan pelaku pasar seperti saham PT Tiga Pilar Sejahtera Tbk (AISA), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), dan PT Charoen Pokphand Tbk (CPIN).
William memilih saham PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), INDF, dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).
Rekomendasi Teknikal
Yuganur memilih saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) untuk dicermati pelaku pasar. Pihaknya melihat sentimen negatif terlihat sudah cukup terdiskon dalam pergerakan harga sebelumnya untuk saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk.
Ia merekomendasikan akumulasi saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk untuk proses perbaikan jangka pendek hingga menengah ke target atas di Rp 6.000.Ia merekomendasikan masuk di saham level pertama Rp 5.625 untuk saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk, level kedua Rp 5.575, dan cut loss point Rp 5.475. (Ahm/Igw)