Saham Melesat, Bos BTN Sumringah

Pada perdagangan hari ini, saham BBTN dibuka di level 1.355 per saham, melemah jika dibandingkan penutupan sehari sebelumnya.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 07 Jan 2016, 15:21 WIB
Diterbitkan 07 Jan 2016, 15:21 WIB
Penjualan KPR BTN di Indonesia Property Expo Melebihi Target
Transaksi langsung yang telah masuk di BTN sendiri mencapai 330 Miliar dengan prospek penjualan unit lain yang mencapai 5 Triliun.

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) mengaku sumringah melihat kinerja perusahaan tahun 2015. Pasalnya, kinerja perusahaan terapresiasi di pasar saham di mana nilai saham BBTN naik sebanyak 7,47 persen dari Rp 1.205 per saham pada penutupan tahun 2014 menjadi Rp 1.295 per saham di tahun 2015.

Direktur Utama BTN, Maryono mengatakan, perusahaan berkomitmen untuk mendorong kinerja perusahaan. "Kami sampaikan bahwa manajemen komitmen terus tingkatkan kinerja, pricing saham Bank BTN di mana per 31 Desember 2015 saham BTN ditutup Rp 1.295 atau meningkat 7,47 persen posisi akhir 2014 sebesar Rp 1.205 per saham ini catatan positif," kata dia Jakarta, Kamis (7/1/2015).

Padahal, diakuinya kondisi pasar saham tidak begitu baik. Mengingat, kondisi regional mengkhawatirkan terkait perlambatan ekonomi global di sisi lain Bank Sentral Amerika Serikat (AS) juga akan menaikan suku bunga acuan.

‎"Melihat kondisi yang tidak kondusif pasar gabungan tapi meningkat 7,47 persen. Ini adalah kalau tidak salah nomor 7 perusahaan di antara emiten yang di bursa, hanya satu-satunya perbankan BTN yang positif," lanjutnya.

Untuk mendorong kinerja perusahaan, Maryono mengatakan akan fokus pada pembangunan perumahan. Lalu, fokus mendorong kredit sehingga target 2016 tumbuh 18 persen hingga 19 persen.

"Kami harapkan 2016 komitmen pembiayaan perumahan, konsentrasi komitmen sejuta rumah. Kita harapkan 2016 pertumbuhan 18 persen hingga 19 persen pertumbuhan kredit sehingga kerjasama dibangun," tandas dia.

BTN juga menargetkan rasio kredit bermasalah (Nett Performing Loan/NPL) turun pada tahun ini. Maryono menargetkan NPL pada 2016 akan berada di bawah 3,5 persen‎ atau lebih baik dibandingkan angka per September 2015 sebesar 4,5 persen.

"NPL kita sudah mulai turun terus. Kita perkirakan akhir tahun ini di bawah 3,5 persen, angka di kisaran itu. Dengan pertumbuhan kredit yang tumbuh pesat kita terus jaga kualitas kredit," katanya.

Pada perdagangan hari ini, saham BBTN dibuka di level 1.355 per saham, melemah jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di level 1.360 per saham. Kisaran sahan BBTN pada hari ini di 1.330 per saham hingga 1.355 per saham. (Amd/Gdn)


**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya