Data Inflasi Pacu Laju IHSG

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak di kisaran 5.406-5.500 pada Selasa pekan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 04 Okt 2016, 06:20 WIB
Diterbitkan 04 Okt 2016, 06:20 WIB
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak di kisaran 5.406-5.500 pada Selasa pekan ini.
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak di kisaran 5.406-5.500 pada Selasa pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat pada perdagangan saham Selasa (4/10/2016). Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan IHSG bergerak di kisaran support 5.406 dan resistance 5.500.

Sentimen positif dalam negeri menjadi penopang laju IHSG. Pada perdagangan saham kemarin IHSG menguat 1,85 persen ke level 5.463. Investor asing mencatatkan aksi beli bersih Rp 492,39 miliar.

Dia menerangkan, data ekonomi Indonesia menunjukan perbaikan. Laju inflasi masih terkendali. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan Indonesia membukukan inflasi 0,22 persen pada September 2016. Adapun tingkat inflasi untuk tahun kalender (Januari-September) 2016 tercatat 1,97 persen.

Tingkat inflasi dari tahun ke tahun (September 2016 terhadap September 2015) sebesar 3,07 persen.

"Efek down tren  suku bunga Indonesia berhasil mengendalikan tingkat inflasi di mana pada bulan September sebesar 3,07 persen yoy sedangkan inflasi inti 3,21 persen yoy. Lebih kecil dari periode sebelumnya di level 3,32 persen yoy," kata dia Jakarta, Selasa (4/10/2016).

Sejalan dengan itu, dalam riset PT Bahana Securities memperkirakan IHSG bergerak variatif dan cenderung menguat. PT Bahana Securities memperkirakan IHSG bergerak di level support 5.450 dan resistance di level 5.500.

Penguatan IHSG sejalan dengan penguatan rupiah yang dikirakan bergerak di level 12.900 sampai 13.100 per dolar Amerika Serikat (AS).

Bahana Securities merekomendasikan PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Kimia Farma Tbk (KAEF), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) untuk dicermati pelaku pasar. (Amd/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya