Inflasi September 0,22 Persen, IHSG Naik 55 Poin

Ada sebanyak 198 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau pada sesi pertama.

oleh Agustina Melani diperbarui 03 Okt 2016, 12:31 WIB
Diterbitkan 03 Okt 2016, 12:31 WIB
Ilustrasi Laju IHSG
Ilustrasi laju IHSG

Liputan6.com, Jakarta Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada awal pekan ini usat merosot pada akhir pekan lalu. Penguatan IHSG itu terjadi di tengah rilis inflasi September 0,22 persen.

Pada penutupan perdagangan saham sesi pertama, Senin (3/10/2016),  IHSG naik 1,03 persen atau 55,48 poin ke level 5.420,29. Indeks saham LQ45 menguat 1,21 persen ke level 933,36. Seluruh indeks saham acuan kompak menguat.

Pada sesi pertama, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.436,53 dan terendah 5.403,86. Ada sebanyak 198 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 89 saham melemah dan 66 saham lainnya diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 127.784 kali dengan volume perdagangan 3,7 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 2,7 triliun.

Secara sektoral, 10 sektor saham kompak menguat. Sektor saham tambang naik 2,54 persen, dan mencatatkan penguatan. Sektor saham aneka industri mendaki 2,28 persen dan sektor saham industri dasar menanjak 2,26 persen.

Investor asing melakukan aksi beli sekitar Rp 170,05 miliar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 12.992.

Saham-saham yang menguat pada sesi pertama antara lain saham BRAM naik 18,92 persen ke level Rp 8.800 per saham, saham CENT menanjak 9,73 persen ke level Rp 124 per saham, dan saham ADRO naik 5,39 persen ke level Rp 1.270 per saham.

Sedangkan saham-saham tertekan antara lain saham MFMI turun 9,85 persen ke level Rp 238 per saham, saham AMAG tergelincir 8 persen ke level Rp 368 per saham, dan saham BMAS turun 5,03 persen ke level Rp 340 per saham.

Pada awal pekan ini, bursa Asia pun cenderung menguat. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 1,1 persen ke level 23.551,16. Indeks saham Jepang Nikkei menanjak 0,91 persen ke level 16.600, indeks saham Singapura menguat tipis 0,01 persen ke level 2.870, dan indeks saham Taiwan naik 0,72 persen ke level 9.232.

Sebelumnya Badan Pusat Statistik (BPS) telah merilis inflasi September 2016. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan Indonesia membukukan inflasi 0,22 persen pada September 2016. Adapun tingkat inflasi untuk tahun kalender (Januari-September) 2016 tercatat 1,97 persen.

Tingkat inflasi dari tahun ke tahun (September 2016 terhadap September 2015) sebesar 3,07 persen.

Kepala BPS Suhariyanto menuturkan, dari 82 kota yang masuk survei, sebanyak 58 kota mengalami inflasi, 24 kota deflasi.

Adapun inflasi tertinggi tercatat di Sibolga 1,85 persen dan terendah di Purwokerto dan Banyuwangi masing-masing 0,02 persen. Sementara deflasi tertinggi di Pontianak sebesar 1,06 persen.

Analis teknikal PT Mandiri Sekuritas Hadiyansyah menuturkan, pergerakan IHSG berpeluang menguat. IHSG akan bergerak di kisaran 5.337-5.431. (Ahm/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya