Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan saham Selasa (16/5/2017) ini. Sentimen global akan menjadi penopang IHSG.
Analis PT NH Korindo Securities Bima Setiaji menuturkan, sentimen eksternal akan pengaruhi laju IHSG. Bahkan sentimen eksternal ini menjadi penopang IHSG di tengah sentimen internal yang negatif. Hal itu mengingat oertumbuhan ekspor yang berkurang dibanding bulan sebelumnya. Data ekspor Indonesia April 2017 mencapai 12,6 persen secara year on year (YoY). Ini jauh lebih kecil dibandingkan Maret 2017 sebesar 23,5 persen.
Bima mengatakan, investor akan merespons positif kesepakatan pemangkasan produksi minyak antara Arab Saudi dan Rusia yang merupakan eksportir minyak terbesar di dunia membuat harga minyak naik menjadi US$ 48,7 per barel dari posisi US$ 46 per barel.
Advertisement
"Sentimen itu (harga minyak) menjadi sentimen positif untuk sektor tambang," kata Bima saat dihubungi Liputan6.com.
Baca Juga
Selain itu, inflasi Amerika Serikat (AS) dari 2,4 persen secara year on year (YoY) menjadi 2,2 persen YoY membuat dolar AS melemah karena berpotensi membuat bank sentral AS atau the Federal Reserve menahan kenaikan suku bunga.
"Pelemahan dolar AS tersebut membuat rupiah dan IHSG berpeluang naik pada Selasa pekan ini," kata dia.
Bima merekomendasikan, IHSGÂ bergerak di kisaran support 5.652 dan resistance 5.727.
Sementara itu, Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi menuturkan pergerakan IHSG yang terkonsolidasi membuat pergerakan IHSG cenderung sempit. IHSG akan bergerak di kisaran 5.636-5.710 pada Selasa pekan ini.
"IHSGÂ kembai terkonsolidasi dengan pergerakan menguji support moving average yang cukup kuat yakni moving average 7 dan moving average 25," kata Lanjar.
Untuk rekomedasi saham Bima memilih saham PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) dan PT Elnusa Tbk (ELSA) untuk dicermati pelaku pasar.
Sedangkan Lanjar memilih saham PT Astra International Tbk (ASII), PT Harum Energy Tbk (HRUM), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), dan PT Waskita Karya Tbk (WSKT), serta saham PT Sentul City Tbk (BKSL). (Ahm/Gdn)