Liputan6.com, Jakarta - PT Jasa Marga Tbk (JSMR) akan sekuritisasi aset berbasis pendapatan ke depan (future revenue) pada Tol Jakarta-Bogor-Ciawi (Jagorawi). Dana yang diperoleh dari sekuritisasi ini sekitar Rp 2 triliun.
Direktur Keuangan Jasa Marga Donny Arsal menargetkan dapat izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada bulan ini. "Kami targetnya bulan ini bisa keluar, Juli ini ditargetkan. Sosialisasi ke investor sebelum Lebaran, kami sosialisasi produk responsnya positif," kata dia di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Selasa (4/7/2017).
Dia menuturkan, akan menggunakan pendapatan Tol Jagorawi selama lima tahun dalam sekuritisasi aset ini. Pendapatan Tol Jagorawi dalam 5 tahun diperkirakan mencapai Rp 4 triliun. "Bisa sampai Rp 4 triliun, yang kita jual 2 triliun," ujar dia.
Advertisement
Baca Juga
Dia menuturkan, sekuritisasi aset ini akan memikat para investor. Mengingat, volume kendaraan yang melintas terus meningkat. Di sisi lain, tarif tol angka meningkat sejalan dengan penyesuaian angka inflasi. Itu akan menopang pendapatan Tol Jagorawi.
"Ada kenaikan volume 2-3 persen, tarif sendiri bisa naik inflasi selama 2 tahun, tapi yang kami jual bukan aset tapi revenue-nya," ujar dia.
Dia mengatakan, sekuritisasi aset tersebut tidak mengurangi aset daripada perseroan. "Profit-nya kami bukukan sebagai pendapatan diterima di muka yang kita amortize selama masa sekuritisasi jadi revenue ke depan kita tidak berkurang," ujar dia.
Dana hasil sekuritisasi akan digunakan untuk membiayai proyek-proyek Jasa Marga. Akan tetapi, dana tersebut tak digunakan secara khusus membiayai proyek tertentu. "Untuk umum, kita banyak, ada 18 proyek yang di pipeline termasuk Trans Jawa dia di-pull aja tidak dedicated," ujar dia.
Â
Â
Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:
Â
Â
Â