Liputan6.com, Jakarta Sejumlah anak perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) rencananya akan melantai di bursa efek pada tahun ini. Setidaknya, akan ada tiga anak usaha BUMN yang mencatatkan diri sebagai emiten di dalam negeri.
Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan, yang paling serius untuk melakukan Initial Public Offering (IPO) pada tahun ini, yaitu PT Garuda Maintenance Facility (GMF) AeroAsia, yang merupakan anak usaha dari PT Garuda Indonesia.
‎
"Masih proses, tahun ini yang pasti GMF akan IPO. Kalau tidak September, Oktober," ujar dia di Gedung Mahkamah Agung (MA), Jakarta, Kamis (20/7/2017).
Menurut Rini, GMF menjadi anak usaha BUMN yang paling banyak diminati oleh investor, bukan hanya dari dalam negeri, tapi juga asing. Namun, dia belum bisa memastikan nilai IPO yang diincar oleh perusahaan tersebut.
Advertisement
"Terutama GMF banyak yang berminat dari luar karena mereka berharap yang dari luar juga memberikan bisnis, jadi seperti maintenance pesawatnya, mereka ke kita. Jadi, kita ada pembicaraan dengan beberapa airlines juga.‎ Mereka masih negosiasi dengan investment bank. Tapi kalau enggak salah Rp 1 triliun," jelas Rini.
Selain GMF, lanjut dia, anak perusahaan BUMN yang juga akan IPO, yaitu PT Wijaya Karya (Wika) Realty. Namun, hal tersebut masih dibicarakan lebih lanjut di internal BUMN
"‎Waktu itu masih pembicaraan, kalau enggak salah Wika Realty. ‎Tahun ini mungkin maksimum tiga anak perusahaan. Cuma saya masih ricek, masih bicara lagi, karena investor bukan hanya ingin lokal saja, tapi juga internasional," tandas dia.
Â
Â