‎Sri Mulyani Beberkan Alasan IHSG Catat Sejarah Tertinggi

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ke level 6.000 atau tertinggi dalam sejarah.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 25 Okt 2017, 18:53 WIB
Diterbitkan 25 Okt 2017, 18:53 WIB
Pembukaan-Saham
Pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan dua hal yang mengangkat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ke level 6.000 atau tertinggi dalam sejarah. Capaian ini ditopang kinerja perusahaan yang mencetak kenaikan laba serta kebijakan fiskal yang direspons positif pelaku pasar.

"IHSG selalu dipacu atau didorong oleh masalah fundamental dari perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), apakah positif atau negatif dari sisi pertumbuhan, penjualan, maupun pendapatannya," kata Sri Mulyani saat Konferensi Pers di kantornya, Jakarta, Rabu (25/10/2017).

Dalam hal ini, lanjutnya, IHSG mencapai level tertinggi karena perusahaan-perusahaan tersebut membukukan kinerja keuangan yang positif. Ditunjukkan dengan realisasi kenaikan laba ‎di kuartal III-2017.

Alasan lainnya, dijelaskan Sri Mulyani, investor melihat komitmen dan konsistensi pemerintah untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi yang tercermin dari pertumbuhan positif dari sisi konsumsi rumah tangga, ekspor, impor.

"Kalau kinerja ini ditambah dengan langkah mengurangi regulasi, meningkatkan pelayanan ke masyarakat, maka akan memberi sentimen positif bahwa arah kebijakan fiskal pemerintah positif, dan tetap hati-hati dengan defisit, dan makin fokus pada penggunaan belanja negara untuk kemakmuran yang berkeadilan," tandasnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya