Mitra Adiperkasa Cetak Laba Naik 112 Persen Jadi Rp 256 Miliar

PT Mitra Adiperkasa Tbk mencatatkan laba naik 112 persen, meski Lotus dan Debenhams bakal tutup.

oleh Agustina Melani diperbarui 01 Nov 2017, 10:30 WIB
Diterbitkan 01 Nov 2017, 10:30 WIB
20151103-Ilustrasi Mengelola Perencanaan Keuangan (iStockphoto)
Ilustrasi Laporan Keuangan (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) merilis kinerja keuangan hingga September 2017. Kinerja keuangan membaik di tengah penutupan Lotus dan menyusul Debenhams di sejumlah pusat perbelanjaan.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (1/11/2017), PT Mitra Adiperkasa Tbkmencatatkan laba bersih naik 112 persen menjadi Rp 256 miliar hingga akhir September 2017. Pada periode sama tahun lalu Rp 120 miliar.

Kenaikan laba bersih itu didorong pendapatan bersih naik 13,5 persen menjadi Rp 11,7 triliun hingga akhir September 2017 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 10,3 triliun.

Laba kotor naik 15,55 persen menjadi Rp 5,69 triliun hingga akhir September 2017. Laba usaha tumbuh 35,9 persen dari Rp 577 miliar hingga akhir September 2016 menjadi Rp 785 miliar hingga akhir September 2017.

Perseroan mampu mengurangi kerugian kurs mata uang asing turun dari Rp 22,04 miliar hingga akhir September 2016 menjadi Rp 9,05 miliar hingga akhir September 2017. Perseroan juga mampu mencatatkan penghasilan bunga naik menjadi Rp 30,52 miliar hingga akhir September 2017.

Dengan melihat kondisi itu, perseroan mampu mencatatkan laba per saham dasar naik dari Rp 73 pada kuartal III 2016 menjadi Rp 150 miliar hingga akhir September 2017.

Total liabilitas perseroan turun menjadi Rp 6,90 triliun pada 30 September 2017 dari periode 31 Desember 2016 di posisi Rp 7,47 triliun. Ekuitas perseroan menjadi Rp 4,18 triliun pada 30 September 2017. Perseroan mengantongi kas Rp 654,27 miliar.

"Pencapatan selama sembilan bulan ini memperlihatkan pertumbuhan melalui efisiensi biaya dan juga pengelolaan operasional yang baik," ujar Head of Corporate Communication of MAP Fetty Kwartati.

Ia menuturkan, hal ini memberikan bukti yang solid atas ketahanan merek-merek yang dikelola di tengah kondisi usaha yang penuh tantangan.

"Melihat ke depan, kami akan melanjutkan efisiensi dalam operasional usaha MAP dan melakukan investasi dengan penuh kehati-hatian untuk masa yang akan datang," kata dia.

Hingga September 2017, perseroan telah menambahkan luas area ritel sebesar 22.200 m2 untuk menunjang pertumbuhan perusahaan dengan buka gerai sport, fashion dan food and beverage.

Pada perdagangan saham sesi pertama Rabu pekan ini, saham PT Mitra Adiperkasa Tbk turun 0,76 persen ke posisi Rp 6.500 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 19 kali. Nilai transaksi harian Rp 16,7 miliar.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Mitra Adiperkasa Bakal Tutup Debenhams

Sebelumnya, usai Lotus Department Store, PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAP) juga berencana menutup gerai ritel Debenhams pada akhir 2017. Ini sebagai upaya emiten yang berkode saham MAPI ini melakukan restrukturisasi.

Demikian diungkapkan Head of Corporate Communication MAP, Fetty Kwartati, dalam keterangannya. "Keputusan untuk menutup gerai-gerai tersebut diambil setelah mempertimbangkan perubahan tren ritel secara global," kata dia seperti dikutip Kamis, 26 Oktober 2017.

Dia mengatakan, saat ini MAP tengah melakukan konsolidasi bisnis department store. Perusahaan akan fokus pada gerai ritel lain miliknya, seperti SOGO, SEIBU, dan Galeries Lafayette.

"Di seluruh dunia, tren berbelanja generasi milenial telah beralih dari department store dan mereka lebih memilih untuk berbelanja di gerai specialty store. Hal ini juga terjadi tidak terkecuali di Indonesia," ucap dia.

Dia menambahkan, sejalan dengan tren pasar saat ini, MAP akan terus berinvestasi pada bisnis active, fashion serta food and beverage. Indonesia juga melihat pertumbuhan signifikan industri e-commerce yang berdampak pada toko konvensional.

Menanggapi transisi digital ini, dia mengungkapkan, MAP telah meluncurkan gerai daring MAPEMALL. Perusahaan akan secara intens berupaya mengembangkan bisnis O2O sebagai bagian dari visi perusahaan untuk menjadi peritel omni channel terdepan di Asia.

“Selain itu, hal yang lebih penting adalah terlihatnya perkembangan positif dari berbagai inisiatif perusahaan. Hasil kinerja yang positif untuk semester pertama 2017 telah diikuti dengan kinerja keuangan yang kuat di kuartal ketiga serta ditandai oleh pertumbuhan penjualan yang signifikan. Kami percaya inisiatif strategis ini akan menunjang pertumbuhan perusahaan dalam jangka panjang dan meningkatnya nilai pemegang saham," kata dia.

Hingga September 2017, MAP mengoperasikan 1.916 gerai ritel di 69 kota di Indonesia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya