Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu cetak rekor tertinggi di 6.355 pada Jumat 29 Desember 2017. Bahkan kinerja IHSG tumbuh 19,99 persen sepanjang 2017.
Meski demikian, kinerja IHSG tersebut mampu dikalahkan kinerja indeks saham LQ45. Indeks saham LQ45 tumbuh 22,02 persen ke posisi 1.079 sepanjang 2017.
Indeks saham LQ45 merupakan indeks saham yang berisi 45 saham yang paling aktif diperdagangkan di pasar saham. Setiap enam bulan, Bursa Efek Indonesia (BEI) akan evaluasi kinerja saham-saham di indeks LQ45.
Advertisement
Baca Juga
Lalu apa saja saham indeks LQ45 yang mampu cetak kenaikan terbesar sepanjang 2017?
Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI) dan RTI, seperti ditulis Senin (1/1/2018), saham PT Bank Tabungan negara Tbk (BBTN) merupakan saham yang masuk indeks LQ45 yang catatkan kenaikan terbesar di antara saham teraktif lainnya. Saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) naik 105,17 persen ke posisi Rp 3.570 per saham.
Sejumlah saham bergerak di sektor bank yang masuk indeks LQ45 memang memberi imbal hasil besar pada 2017. Selain BBTN, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) naik 79,19 persen ke posisi Rp 9.900 per saham. Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) naik 41,29 persen ke posisi Rp 21.900 per saham.
Selain itu, saham yang masuk indeks saham LQ45 yang cetak kenaikan terbesar yaitu saham PT United Tractors Tbk (UNTR). Saham UNTR naik 65,59 persen ke posisi Rp 35.400 per saham. Disusul saham PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) naik 65,22 persen ke posisi Rp 380 per saham.
Ada saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT) menguat 54,27 persen ke posisi Rp 2.260 per saham. Lalu saham PT Jasa Marga Tbk (JSMR) naik 48,15 persen ke posisi Rp 6.400 per saham. Selanjutnya saham PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) naik 42,53 persen ke posisi Rp 21.950 per saham.
Bila dilihat secara sektoral, sejumlah saham sektor konstruksi yang masuk indeks LQ45 alami penurunan tajam pada 2017. Saham PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) merosot 34,32 persen ke posisi Rp 1.550 per saham. Lalu saham PT Waskita Karya Tbk (WSKT) tergelincir 13,33 persen ke posisi Rp 2.210 per saham.
Saham PT PP Tbk (PTPP) susut 30,71 persen ke posisi Rp 2.640 per saham. Sedangkan saham PT Adhi Karya Tbk (ADHI) mampu cetak kenaikan pada 2017. Saham PT Adhi Karya Tbk (ADHI) naik 9,73 persen ke posisi Rp 1.885 per saham.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Jokowi: IHSG Tembus ke Level 6.355 Itu di Luar Perkiraan
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang menembus level 6.355,65 merupakan capaian di luar perkiraan. Hal tersebut dia sampaikan saat menutup perdagangan saham 2017 di Bursa Efek Indonesi (BEI), Jumat 29 Desember 2017.
"Telah kita tutup pada sore hari ini IHSG dengan angka 6,355.65. Ini angka yang di luar perkiraan kita semuanya," ujar dia.
Untuk diketahui, pada penutupan perdagangan saham hari ini, IHSG menguat 41,60 poin atau 0,66 persen ke posisi 6.355,65. Indeks saham LQ45 menguat 0,84 persen ke posisi 1.070,34. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.
Menurut Jokowi, dulu banyak pihak yang meragukan IHSG bisa menembus angka 6.000. Namun buktinya, pada akhir tahun ini, IHSG bisa menembus angka 6.300.
"Dulu banyak yang menyampaikan bisa 6.000 saja kita sudah untung, sudah seneng. Kalau sekarang 6.355, bagaimana?," kata dia.
Oleh sebab itu, Jokowi mengungkapkan capaian ini patut mendapatkan apresiasi. Dia juga meminta agar di tahun depan, para pelaku pasar modal bekerja lebih keras dalam rangka memajukan perdagangan saham di Indonesia.
"Atas nama pemerintah, saya memberikan penghargaan dan apresiasi yang tinggi kepada segenap pelaku pasar modal Indonesia yang memiliki motivasi dan dedikasi yang tinggi untuk memajukan perekonomian nasional dan pasar modal Indonesia," tutup Jokowi.
Advertisement