Liputan6.com, Jakarta - PT Sky Energy Indonesia Tbk (JSKY) resmi mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (28/3/2017). JSKY adalah emiten keempat yang melantai di BEI pada tahun ini.
Dalam pencatatan perdana, saham JSKY merangkak naik 50 persen atau 200 poin ke level 600. Saham JKSY kena autoreject.
"Saya harap JSKY bisa mematuhi peraturan BEI dan bisa semakin maju untuk ke depannya. Semakin dikenal baik oleh domestik maupun global. Semoga JSKY dapat meningkatkan kualitas dan menjadi salah satu perseroan yang di assign global," tutur Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa, Alpino Kianjaya.
Advertisement
Baca Juga
Direktur Utama PT Sky Energy Indonesia Tbk, Jackson Tandiono menuturkan, pencatatan saham perdana akan membantu perseroan untuk tumbuh lebih kuat.
"Ini akan membawa kami dekat dengan visi kami serta masa depan JSKY dengan strategi yang jelas. Kami undang anda semua untuk jadi bagian dari JSKY untuk terlibat pada pertumbuhan JSKY dan menjadi tonggak berikutnya dari energy revolusi," ujar dia.
Siapkan Belanja Modal Rp 200 Miliar
Ia menambahkan, perseroan menargetkan pendapatan dan laba pada 2018 masing-masing Rp 500 miliar dan Rp 30 miliar. Untuk mencapai target itu, perseroan siapkan belanja modal Rp 200 miliar.
“Dana belanja modal berasal dari IPO Rp 81,30 miliar dan sisanya pinjaman bank,” kata dia.
Pada penawaran saham perdana (IPO) ini, diketahui PT Sky Energy Tbk menawarkan 203,25 juta saham dimana nilai nominal Rp 100 per saham lewat IPO ini. Harga saham IPO perseroan Rp 400. Dengan ini total dana yang diperoleh perseroan lewat IPO senilai Rp 81,30 miliar.
Perseroan akan menggunakan dana hasil IPO untuk belanja modal seperti pembelian mesin dan peralatan, membeli lahan dan juga untuk menambah area produksi.
Perseroan mencatatkan Rp 1,01 miliar saham dengan komposisi jumlah saham yang ditawarkan Rp 203,05 juta saham dan saham pendiri 813, 01 juta saham.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement