Liputan6.com, Jakarta - PT Sky Energy Indonesia Tbk akan mencatatkan saham di papan pengembangan pada perdagangan saham Rabu (28/3/2018).
Mengutip laman BEI, PT Sky Energy Indonesia Tbk sebagai emiten ke-4 yang catatkan saham di BEI pada 2018. Perseroan yang bergerak di usaha pembangkit listrik ini menawarkan 203,25 juta saham dengan nilai nominal Rp 100 ke publik lewat penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO).Harga saham IPO perseroan Rp 400. Jadi total dana yang diraup dari IPO sebesar Rp 81,30 miliar.
Dana hasil IPO digunakan untuk belanja modal seperti membeli mesin dan peralatan, beli lahan serta menambah area produksi.Perseroan mencatatkan saham 1,01 miliar saham dengan komposisi jumlah saham yang ditawarkan 203,25 juta saham dan saham pendiri 813,01 juta saham.
Advertisement
Baca Juga
Kapitalisasi pasar saham perseroan sebesar Rp 406,50 miliar. Dalam perhelatan IPO, perseroan dibantu PT Mira Asset Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Pemegang saham sebelum IPO antara lain PT Trinitan Global Pasifik sebesar 86,88 persen dan Hitachi High Technologies Pte Ltd sebesar 13,12 persen. Setelah IPO dan pelaksanaan employee stock allocation (ESA), pemegang saham perseroan antara lain PT Trinitan Global Pasifik sebesar 69,50 persen, Hitachi High Tecnologies Pte Ltd sebesar 10,50 persen, publik 20 persen dan ESA sebesar 0,0002 persen.
Hingga September 2017, perseroan mencatatkan laba periode berjalan sebesar Rp 19,12 miliar. Sedangkan pendapatan mencapai Rp 314,92 miliar. Total aset perseroan mencapai Rp 448,58 miliar hingga September 2017 dari periode 2016 sebesar Rp 350,61 miliar.
Â
3 Anak Usaha BUMN Jual Saham di BEI pada Semester I
Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut ada 16 perusahaan yang akan mencatatkan saham perdananya (Innitial Public Offering/IPO) di BEI sepanjang semester I-2018. Tiga di antaranya merupakan anak usaha Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
"Sudah ada 16 di pipeline untuk IPO sampai sekarang," kata Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan BEI, Hamdi Hassyarbaini di Jakarta, Jumat 9 Maret 2018.
Dia mengaku, minat perusahaan untuk go public pada semester I ini cukup banyak. Alasannya karena kondisi makro ekonomi Indonesia terus membaik.
"Kondisi makro kita kan bagus yah sekarang. Makanya semester I tahun ini jumlahnya banyak (IPO)," ujar Hamdi.
Hamdi lebih jauh menjelaskan, dari 16 perusahaan yang akan listing di BEI, tiga di antaranya merupakan anak usaha perusahaan pelat merah, yaitu PT BRI Syariah, PT Tugupratama Indonesia, dan PT Wijaya Karya Realty (WIKA Realty).
Sementara untuk target listing 16 perusahaan tersebut, diungkapkannya akan dilakukan di semester I-2018 dengan menggunakan buku Desember.
"Ya kalau di pipeline sih kita usahakan semester I. Kan pakai buku Desember. Ya mudah-mudahan mereka bisa," tandasnya.
Untuk diketahui, sudah ada beberapa perusahaan yang masuk pipeline IPO semester ini. Di antaranya adalah PT BTPN Syariah Tbk, PT Sky Energy Indonesia Tbk, PT Indah Prakarsa Sentosa Tbk, dan PT Gihon Telekomunikasi Indonesia Tbk.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Â
Â
Advertisement