Liputan6.com, Jakarta Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi dapat menembus ke level 7.000 pada tahun ini. Kondisi pasar dinilai mendukung bagi IHSG untuk mencapai rekor terbarunya kembali di tahun 2019.
"Kita expect IHSG di tahun ini yaitu by the end of the year sih sekitar 7.000. Jadi ada kenaikan sekitar 10 sampai 12 persen dari tahun lalu. Itu sesuai dengan ekspektasi market sendiri," ujar Deputy Head of Equity Research Mandiri Sekuritas Tjandra Lienandjaja di Plaza Mandiri, Jakarta Selatan, Senin (21/1/2019).
Advertisement
Baca Juga
Untuk beberapa sektor yang diunggulkan, lanjut dia, perbankan dan industri barang konsumsi (consumer goods) menjadi salah dua yang direkomendasikan pada tahun ini.
"Yang kita promosikan masih di Food and Beverages (F&B), consumer, banking dan property companies, healthcare juga termasuk," imbuh dia.
Untuk yang tidak perform (unggul), sektor komoditas merupakan salah satu industri yang dipercaya tidak begitu gemilang menurutnya.
"Industri komoditas, karena komoditas masih belum begitu bagus. Tapi ada satu dua yang capaiannya lebh dari yang lain. Sedangkan untuk prospek batu bara, mungkin dibandingkan tahun lalu memang tidak bagus, tapi adalah satu dua yang pencapaiannya lebih bagus dibandingkan dari perusahaan lain," ujarnya.
Adapun emiten properti yang menawarkan harga terjangkau diramal bakal laris pada tahun ini.
"Properti yang pick up duluan yang lebih ke bawah ya, yang lebih end user. Kalau lihat sekarang kan perkembangannya company-company yang memproduksi rumah rumah yang lebih afordable itu yang lebih bisa mencapai sasaran mereka," pungkasnya.
Pembukaan Perdagangan
Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melaju di zona hijau pada awal perdagangan saham Senin pekan ini. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 14.208.
Pada pra pembukaan perdagangan saham, Senin (19/1/2019), IHSG menguat 0,38 poin atau 0,01 persen ke posisi 6.448,53. IHSG kemudian dibuka naik kembali pada pukul 09.00 wib, dengan mencatatkan penguatan 19,93 poin atau 0,29 persen ke level 6.467,72.
Indeks saham LQ45 naik 0,18 persen ke posisi 1.032,45. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.
Sebanyak 153 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Kemudian 27 saham melemah dan 172 saham diam di tempat. Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.469,40 dan terendah 6.448,53.
Baca Juga
Total frekuensi perdagangan saham sekitar 22.414 kali dengan volume perdagangan 525 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 279 miliar. Investor asing jual saham Rp 11 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 14.208.
Sebagian besar sektor saham menghijau. Hanya ada satu sektor yang tertekan yaitu sektor keuangan yang melemah 0,06 persen.
Sektor saham pertambangan naik 0,79 persen, dan bukukan penguatan terbesar. Disusul sektor saham industri dasar menguat 0,73 persen dan sektor saham perkebunan mendaki 0,64 persen.
Saham-saham yang menguat antara lain saham NATO melonjak 34,86 persen ke posisi 236 per saham, saham KONI meroket 25 persen ke posisi 625 per saham, dan saham CLAY bertambah 24,84 persen ke 382 per saham.
Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham PSDN turun 5,07 persen ke posisi 262 per saham, saham NFCX susut 4,76 persen ke posisi 2.000 per saham, dan saham PBRX melemah 3,57 persen ke posisi 540 per saham.
Advertisement