IHSG Dibuka Menghijau, Sektor Tambang Bukukan Penguatan Terbesar

Sebagian besar sektor saham menghijau. Hanya ada satu sektor yang tertekan yaitu sektor keuangan yang melemah 0,06 persen.

oleh Arthur Gideon diperbarui 21 Jan 2019, 09:15 WIB
Diterbitkan 21 Jan 2019, 09:15 WIB
20151102-IHSG-Masih-Berkutat-di-Zona-Merah-Jakarta
Suasana di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (2/11/2015). Pelemahan indeks BEI ini seiring dengan melemahnya laju bursa saham di kawasan Asia serta laporan kinerja emiten triwulan III yang melambat. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melaju di zona hijau pada awal perdagangan saham Senin pekan ini. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 14.208.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Senin (19/1/2019), IHSG menguat 0,38 poin atau 0,01 persen ke posisi 6.448,53. IHSG kemudian dibuka naik kembali pada pukul 09.00 wib, dengan mencatatkan penguatan 19,93 poin atau 0,29 persen ke level 6.467,72.

Indeks saham LQ45 naik 0,18 persen ke posisi 1.032,45. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.

Sebanyak 153 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Kemudian 27 saham melemah dan 172 saham diam di tempat. Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.469,40 dan terendah 6.448,53.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 22.414 kali dengan volume perdagangan 525 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 279 miliar. Investor asing jual saham Rp 11 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 14.208.

Sebagian besar sektor saham menghijau. Hanya ada satu sektor yang tertekan yaitu sektor keuangan yang melemah 0,06 persen.

Sektor saham pertambangan naik 0,79 persen, dan bukukan penguatan terbesar. Disusul sektor saham industri dasar menguat 0,73 persen dan sektor saham perkebunan mendaki 0,64 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham NATO melonjak 34,86 persen ke posisi 236 per saham, saham KONI meroket 25 persen ke posisi 625 per saham, dan saham CLAY bertambah 24,84 persen ke 382 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham PSDN turun 5,07 persen ke posisi 262 per saham, saham NFCX susut 4,76 persen ke posisi 2.000 per saham, dan saham PBRX melemah 3,57 persen ke posisi 540 per saham.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Prediksi Analis

IHSG 30 Mei 2017 Ditutup Melemah 0,33 Persen
Sepanjang perdagangan hari ini (30/5), IHSG bergerak pada kisaran 5.693,39 - 5.730,06, Jakarta, Selasa (30/5). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan kembali bergerak di zona positif pada perdagangan di awal pekan ini. Pergerakan nilai tukar rupiah yang masih beroptensi terus menguat dan juga meredanya kekhawatiran perang dagang AS-China menjadi pendorong penguatan IHSG.

Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada mengatakan, pada pekan lalu IHSG mampu ditutup positif. Tercatat, pada penutupan perdagangan hari Jumat IHSG menguat 24,37 poin atau 0,38 persen ke posisi 6.448,15. 

Reza memperkirakan, di awal pekan ini IHSG juga masih akan kembali melanjutkan penguatan. Ada beberapa sentimen yang mempengaruhinya. Sentimen dari dalam negeri adalah pergerakan nilai tukar rupiah yang terus menguat.

Sedangkan sentimen global adalah kekhawatiran akan perang dagang AS dan China telah berkurang. Pada pekan lalu memang beberapa pejabat baik dari AS maupun China memberikan sinyal positif hasil perundingan perdagangan.

"Jadi jika tidak dimanfaatkan untuk aksi profit taking maka IHSG masih bisa berlanjut di zona positif," kata Reza, Senin (21/1/2019).

Sedangkan saham-saham yang menjadi rekomendasi bakal mengangkat IHSG, Dalam riset Mandiri Sekuritas tercatat adalah PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dan PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya