Tak Sesuai Prediksi, IHSG Justru Ditutup Menguat ke 6.501,77

Pada Kamis pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.515,97 dan terendah 6.484,31.

oleh Arthur Gideon diperbarui 21 Mar 2019, 16:15 WIB
Diterbitkan 21 Mar 2019, 16:15 WIB
Pembukaan-Saham
Pengunjung tengah melintasi layar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada penutupan perdagangan saham Kamis ini. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.140.

Pada penutupan perdagangan saham, Kamis (21/3/2019), IHSG naik 19,06 poin atau 0,29 persen ke posisi 6.501,77. Indeks saham LQ45 menanjak 0,41 persen ke posisi 1.024,62. Sebagian besar indeks saham acuan menguat.

Sebanyak 193 saham menghijau sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. Selain itu 195 saham melemah sehingga menahan penguatan IHSG. Di luar itu, 144 saham diam di tempat.

Pada Kamis pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.515,97 dan terendah 6.484,31. Transaksi perdagangan saham cukup ramai.

Total frekuensi perdagangan saham 454.234 kali dengan volume perdagangan saham 15 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 8,4 triliun. Investor asing beli saham Rp 66 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.140.

Sebagian besar sektor saham menguat. Sektor saham industri dasar naik 2,45 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham konstruksi melonjak 1,31 persen dan sektor saham manufaktur menguat 0,46 persen.

Saham-saham catatkan top gainers sehingga mendorong IHSG ke zona hijau antara lain saham COCO mendaki 25 persen ke posisi 420 per saham, saham CAKK melonjak 25 persen ke posisi 270 per saham, dan saham STAR menanjak 20,45 persen ke posisi 106 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham ECII merosot 25 persen ke posisi 825 per saham, saham SIMA melemah 24,83 persen ke posisi 224 per saham, dan saham TGKA susut 17,76 persen ke posisi 3.010 per saham.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Tak Sesuai Prediksi

Awal 2019 IHSG
Pengunjung melintas dekat layar monitor pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (2/1). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan saham 2019 menguat 10,4 poin atau 0,16% ke 6.204. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Realisasi terak IHSG pada hari ini tidak sesuai dengan prediksi para analis. Sebelumnya, analis memperkirakan IHSG bakal melemah. Secara teknikal, trend pelemahan masih akan berlanjut dalam jangka pendek. Selain itu, investor juga akan mengantisipasi keputusan 7-day repo rate dari Bank Indonesia.

"Tak hanya itu, pergerakan IHSG akan dipengaruhi keputusan suku bunga The Fed. IHSG kemungkinan diperdagangkan pada level 6.464-6.499," tutur Analis PT Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan.

Meski begitu, Fund Manager PT Valbury Capital Management Suryo Narpati berpendapat IHSG tetap akan menguat. Kata dia, IHSG berpeluang menghijau pada hari ini.

"Ekspektasi pasar bahwa dalam rapat dewan gubernur (RDG) BI dan juga rapat FOMC keduanya akan menahan suku bunga, ditambah sentimen dari Fitch Ratings yang menetapkan peringkat utang Indonesia berada di posisi BBB dengan outlook stable dapat menjadi katalis positif bagi IHSG untuk dukungannya bergerak ke teritorial positif pada hari ini," ujar dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya