IHSG Menguat Terbatas pada Awal Sesi Perdagangan

Sebagian besar sektor saham menghijau dorong laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat.

oleh Agustina Melani diperbarui 21 Mar 2019, 09:26 WIB
Diterbitkan 21 Mar 2019, 09:26 WIB
Pembukaan-Saham
Pengunjung tengah melintasi layar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau. Namun, penguatan IHSG cenderung terbatas.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Kamis (21/3/2019), IHSG dibuka naik sekitar enam poin ke posisi 6.486,88. Pada pukul 09.10 waktu JATS, IHSG tetap di zona hijau dan lanjutkan penguatan. IHSG naik 26,39 poin atau 0,41 persen ke posisi 6.509,49.

IHSG sempat berada di level tertinggi 6.515 dan terendah 6.490 pada awal sesi perdagangan. Sejumlah indeks saham acian menguat. Indeks saham LQ45 menanjak 0,25 persen ke posisi 1.022,91.

Sebagian besar sektor saham menguat. Sektor saham industri dasar salah satu sektor saham yang pimpin penguatan pada awal sesi perdagangan. Sektor saham industri dasar naik 0,66 persen. Kemudian sektor saham tambang menanjak 0,56 persen dan sektor saham properti mendaki 0,68 persen.

Investor asing beli saham Rp 243,11 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 14.112.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham SIMA melemah 24,83 persen ke posisi Rp 224 per saham, saham PICO merosot 11,35 persen ke posisi Rp 250 per saham, dan saham TCPI susut 6,81 persen ke posisi Rp 4.240 per saham.

Pada Kamis pagi ini, saham-saham yang cetak top gainers antara lain saham COCO naik 25 persen ke posisi Rp 420 per saham, saham NUSA melonjak 19,8 persen ke posisi Rp 121 per saham, dan saham HERO mendaki 11,11 persen ke posisi Rp 1.000 per saham.

Sementara itu, bursa saham Asia menguat pada perdagangan saham Kamis pekan ini usai the Federal Reserve atau bank sentral AS memutuskan mempertahankan suku bunga acuan. Akan tetapi, the Federal Reserve juga mencermati pertumbuhan global dan negosiasi perdagangan Amerika Serikat-China.

Indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,5 persen pada awal perdagangan. Indeks saham Australia mendaki 0,1 persen. Sedangkan bursa saham Jepang libur nasional.

 

 

Prediksi IHSG

IHSG 30 Mei 2017 Ditutup Melemah 0,33 Persen
Sepanjang perdagangan hari ini (30/5), IHSG bergerak pada kisaran 5.693,39 - 5.730,06, Jakarta, Selasa (30/5). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan cenderung menurun pada perdagangan saham Kamis. Gerak IHSG diperkirakan melemah (bearish) pada rentang 6.464-6.499.

Secara teknikal, trend pelemahan masih akan berlanjut dalam jangka pendek. Selain itu, investor juga akan mengantisipasi keputusan 7-day repo rate dari Bank Indonesia.

"Tak hanya itu, pergerakan IHSG akan dipengaruhi keputusan suku bunga The Fed. IHSG kemungkinan diperdagangkan pada level 6.464-6.499," tutur Analis PT Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan di Jakarta, Kamis 21 Maret 2019.

Meski begitu, Fund Manager PT Valbury Capital Management Suryo Narpati berpendapat IHSG tetap akan menguat. Kata dia, IHSG berpeluang menghijau pada hari ini.

"Ekspektasi pasar bahwa dalam rapat dewan gubernur (RDG) BI dan juga rapat FOMC keduanya akan menahan suku bunga, ditambah sentimen dari Fitch Ratings yang menetapkan peringkat utang Indonesia berada di posisi BBB dengan outlook stable dapat menjadi katalis positif bagi IHSG untuk dukungannya bergerak ke teritorial positif pada hari ini," ujar dia.

Pada Rabu waktu setempat, bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve mengumumkan mempertahankan suku bunga acuan. The Fed memutuskan mempertahankan suku bunga acuan dalam kisaran 2,25 persen-2,5 persen. The Federal Reserve memberi sinyal tidak lagi menaikkan suku bunga acuan pada 2019.

Adapun dia memprediksi IHSG berada di kisaran 6.462-6.511.Saham rekomendasi hari ini ialah saham PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), dan PT Adaro Energy Tbk (ADRO).

Kemudian Suryo menganjurkan saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), serta PT Astra International Tbk (ASII).

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya