Liputan6.com, Jakarta - Pasar modal Indonesia akan kedatangan emiten baru. Perusahaan bergerak di peternakan ayam dan perdagangan pakan ternak PT Widodo Makmur Unggas Tbk akan menawarkan saham perdana atau initial public offering (IPO).
Perseoran menawarkan saham perdana sebanyak-banyaknya 5,92 miliar saham biasa dengan nilai nominal Rp 50. Saham ditawarkan tersebut 35 persen dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah penawaran saham perdana.
Perseroan juga mengadakan program employee stock allocation (ESA) dengan jumlah sebanyak-banyaknya 7,5 persen dari saham yang ditawarkan dalam penawaran saham perdana atau sebanyak-banyaknya 444,23 juta saham.
Advertisement
Baca Juga
Perseroan juga telah menyetujui pelaksanaan program MSOP dengan jumlah sebanyak-banyaknya satu persen dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh.
Pada pelaksanaan IPO, penjamin pelaksana emisi efek antara lain PT CIMB Niaga Sekuritas, PT BRI Danareksa Sekuritas dan PT Samuel Sekuritas Indonesia.
Perseroan akan menggunakan dana IPO sebesar 74,3 persen untuk ekspansi perseroan dengan menambah serta memperluas sarana produksi seperti pembangunan fasilitas Breeding PS Farm berlokasi di Gunungkidul, Yogyakarta, pembangunan fasilitas layer commercial farm di Klaten, Jawa Tengah, pembangunan fasilitas hatchery di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, dan pembangunan fasilitas Broiler Commercial Farm di Wonogiri, Jawa Tengah.
Selain itu, perseroan juga akan membangun fasilitas slaughterhouse di Cianjur, Jawa Barat dengan target operasi pada Maret 2021, dan membangun fasilitas Feedmill di Ngawi, Jawa Timur.
Dana IPO sekitar 25,7 persen akan digunakan untuk modal kerja perseroan seperti membeli bahan baku feedmill dan pembelian ayam broiler.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Kinerja Keuangan
Untuk kinerja keuangan, perseroan mencatatkan aset mencapai Rp 1,33 triliun pada 31 Oktober 2020. Sedangkan liabilitas dan ekuitas Rp 1,33 triliun.
Perseroan membukukan penjualan mencapai Rp 508,39 miliar hingga 30 Juni 2020 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 216,03 miliar.
Laba yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk naik menjadi Rp 31,43 miliar pada 30 Juni 2020 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 16,18 miliar.
Advertisement
Jadwal Sementara Penawaran Saham Perdana
Jadwal sementara penawaran saham perdana antara lain:
1.Masa penawaran awal: 7 Januari 2021-13 Januari 2021
2.Perkiraan tanggal efektif: 20 Januari 2021
3. Perkiraan masa penawaran umum perdana saham: 21 Januari 2021-25 Januari 2021
4.Perkiraan tanggal penjatahan: 27 Januari 2021
5.Perkiraan tanggal pengembalian uang pemesanan: 28 Januari 2021
6.Perkiraan tanggal distribusi saham secara elektronik pada 28 Januari 2021
7. Perkiraan tanggal pencatatan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) 29 Januari 2021