Neraca Dagang Bayangi IHSG, Simak Rekomendasi Saham Pilihan pada 15 Januari 2021

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan dibayangi sentimen neraca dagang hingga vaksinasi COVID-19 pada Jumat, 15 Januari 2021.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 15 Jan 2021, 06:30 WIB
Diterbitkan 15 Jan 2021, 06:30 WIB
Perdagangan Awal Pekan IHSG Ditutup di Zona Merah
Pekerja tengah melintas di layar pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/11/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona merah pada perdagangan saham awal pekan ini IHSG ditutup melemah 5,72 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.122,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Rilis data neraca dagang dan vaksinasi massal COVID-19 akan bayangi laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Jumat, (15/1/2021). IHSG berpeluang menguat pada Jumat pekan ini.

Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji mengatakan, IHSG ditutup koreksi wajar 0,11 persen ke posisi 6.428,32 pada 14 Januari 2021. IHSG diperkirakan masih berpotensi menguat menuju ke resistance terdekat. IHSG akan bergerak di kisaran 6.366-6.463. Sentimen dalam negeri dan eksternal akan pengaruhi laju IHSG.

"Neraca perdagangan, vaksinasi massal dan impeachment Trump (bakal pengaruhi laju IHSG-red),” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.

Hal senada dikatakan Presiden Direktur PT Indosurya Bersinas Sekuritas William Suryawijaya menuturkan,  pergerakan IHSG terlihat masih betah berada dalam rentang konsolidasi wajar.  IHSG akan bergerak di kisaran 6.389-6.475.

"Jelang rilis data perekonomian  neraca perdagangan pada hari ini disinyalir masih berada dalam kondisi stabil akan turut mewarnai pergerakan IHSG pada hari ini, fluktuasi nilai tukar Rupiah serta harga komoditas juga akan turut memberikan sentimen terhadap pergerakan IHSG,” ujar dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Saham Pilihan

Dilanda Corona, IHSG Ditutup Melesat
Pekerja melintas di layar IHSG di BEI, Jakarta, Rabu (4/3/2020). IHSG kembali ditutup Melesat ke 5.650, IHSG menutup perdagangan menguat signifikan dalam dua hari ini setelah diterpa badai corona di hari pertama pengumuman positifnya wabah corona di Indonesia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Untuk saham pilihan, William memilih saham PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI).

Sedangkan Nafan memilih saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN).

Berikut ulasan teknikalnya:

1.PT Adaro Energy Tbk (ADRO)

Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 20 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar.

“Akumulasi Beli” pada area level 1.485 – 1.495, dengan target harga secara bertahap di level 1.545, 1.600, 1.730 dan 1.860. Support: 1.470, 1.440 dan 1.400.

2.PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)

Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 10 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar.

“Akumulasi Beli” pada area 34900 – 35100, dengan target harga secara bertahap di level 36.075, 37.600 dan 39.050. Support: 34.525 dan 33.000.

3. PT Agung Pomodoro Land Tbk (APLN)

Pergerakan harga saham telah menguji beberapa garis MA 10 maupun MA 20 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar.

“Akumulasi Beli” pada area 200 – 206, dengan target harga secara bertahap di level 212, 246 dan 270. Support: 200 dan 175.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya