Liputan6.com, Jakarta - PT Telefast Indonesia Tbk (TFAS) siap menggelontorkan belanja modal atau capital expenditure (capex) hingga Rp13 miliar sepanjang 2021.
Hal itu diungkapkan Jody Hedrian, Chief Executive Officer (CEO) Telefast Indonesia, Rabu (27/1/2021). "Untuk belanja modal Rp13 miliar, angka tersebut sesuai dengan rencana sebelumnya," ujarnya.
Dalam konferensi pers secara virtual tersebut, Jody menegaskan, capex yang digelontorkan akan digunakan untuk pengembangan di bidang logistik.
Advertisement
Baca Juga
"Sumber dana tersebut adalah hasil IPO, dan kita memiliki pengembangan di bidang teknologi informasi. Selain telekomunikasi dan human resort kami juga mengembangkan bisnis di logistik," ujar Jody.
Optimistis dengan perkembangan bisnisnya pada 2021, TFAS menegaskan teknologi informasi masih menjadi andalan masyarakat tanah air di era digital saat ini.
"Karena teknologi informasi merupakan teknologi yang masih dibutuhkan saat ini. Karena itu, kita siapkan juga terkait pengembangannya di tahun 2021," tutur dia.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Gerak Saham TFAS
Pada penutupan perdagangan Rabu, 27 Januari 2021, saham TFAS naik 2 persen ke posisi Rp 510 per saham. Saham TFAS berada di level tertinggi 580 dan terendah 466 per saham. Total frekuensi perdagangan 2.038 kali dengan nilai transaksi Rp 3,4 miliar.
BEI buka suspensi atas perdagangan saham PT Telefast Indonesia di pasar reguler dan pasar tunai mulai 25 Januari 2021.
Sebelumnya BEI setop sementara perdagangan saham TFAS di pasar reguler dan tunai pada 22 Januari 2021 seiring terjadi peningkatkan harga signifikan. Suspensi dilakukan dalam rangka cooling down.
Selama periode 25-27 Januari 2021, saham TFAS menguat 27,50 persen ke posisi Rp 510 per saham. Saham TFAS sempat berada di level tertinggi 580 dan terendah 372 per saham. Total frekuensi perdagangan 5.063 kali dengan nilai transaksi Rp 9,1 miliar.
Advertisement