Liputan6.com, Jakarta - PT Ciputra Development Tbk (CTRA) mengharapkan kondisi dapat lebih baik pada 2021 dibandingkan tahun lalu. Hal ini berkaitan erat dengan pemulihan ekonomi meski masih dalam kondisi pandemi.
"Target 2021 mestinya lebih baik dari tahun 2020. Namun, masih sangat tergantung pada pemulihan ekonomi nasional," kata Direktur dan Sekretaris Perusahaan Ciputra Development Tulus Santoso saat dihubungi Liputan6.com, ditulis Kamis (21/1/2021).
Meski optimistis mengalami kenaikan, Tulus enggan mengungkapkan secara rinci target marketing sales yang ingin dicapai CTRA sepanjang tahun 2021.
Advertisement
"Kami sedang menghitung target bottom up dari masing-masing proyek mungkin Mei atau Februari akan release," ujarnya.
Tak hanya itu, saat disinggung belanja modal atau capital expenditure pada 2021, Tulus juga enggan menjelaskan secara rinci. Pihaknya hanya menegaskan bila capex yang akan dianggarkan sangat selektif.
"Capex tahun 2021 akan sangat selektif yang disesuaikan dengan opportunity dan sumber dananya secara konservatif akan lebih tergantung pada ketersediaan internal funding," ujar Tulus.
Dari data historis, Ciputra Development mealokasikan capex paling besar pada 2017, yakni sebesar Rp2 triliun dan paling minim pada tahun 2016 senilai Rp0,9 triliun.
"Jadi akan sangat flexible khususnya yang terkait dengan pembelian tanah mengingat land bank kami sudah cukup banyak jadi akan ditentukan oleh ketersediaan dana internal dan opportunity pembebasan tanah," tuturnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Ciputra Development Siap Terbitkan MTN pada 2021
Sebelumnya, PT Ciputra DevelopmentTbk (CTRA) menyatakan siap menerbitkan Medium-Terms Note (MTN) atau surat utang jangka pendek.
Hal ini juga dibenarkan Direktur dan Sekretaris Perusahaan Ciputra Development Tulus Santoso saat dihubungi Liputan6.com, Rabu, 20 Januari 2021.
"Benar kita kemarin sudah announce keterbukaan info tentang rencana terbitkan MTN," kata Tulus.
Perseroan telah meningkatkan batas MTN yang dapat diterbitkan berdasarkan programme agreement dari USD 200 juta menjadi USD 400 juta.
Tulus juga menyebut bila dana untuk refinance atau pembiayaan kembali MTN yang akan jatuh tempo pada September 2021 sebesar SGD 150 juta. MTN tersebut akan jatuh tempo tepatnya pada 23 September 2021 dengan tingkat bunga 4,85 persen.
"Jumlah, tenor dan bunga akan disesuaikan dengan kondisi market yang paling optimal," ujarnya.
Melalui keterbukaan BEI, CTRA menyampaikan bila pihaknya akan menerbitkan MTN 2021 dengan nilai lebih dari 20 persen ekuitas dan nilai emisi MTN kurang dari 50 persen ekuitas perseroan untuk periode yang berakhir pada 30 September 2020.
"Sehingga transaksi dimaksud di atas dapat dikategorikan sebagai Transaksi Material sebagaimana diatur dalam Peraturan OJK No. 17/POJK.04/2020 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha,” tulisnya.
Advertisement