Investasi Rumah Tapak Jadi Pilihan Pengembang Saat Pandemi COVID-19

Direktur Intiland Development Archied Noto Pradono mengaku akan fokus mengembangkan segmen rumah tapak karena potensi di sektor ini dinilai paling bergairah.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 31 Jan 2021, 17:21 WIB
Diterbitkan 31 Jan 2021, 14:00 WIB
Ilustrasi Properti
Ilustrasi Properti

Liputan6.com, Jakarta - Meski masih dalam situasi pandemi COVID-19, pemulihan ekonomi diyakini mulai terjadi pada 2020. Hal tersebut membuat berbagai perusahaan berusaha mengembangkan bisnisnya tak terkecuali di sektor properti.

Melihat hal ini, Direktur Intiland Development Archied Noto Pradono mengaku akan fokus mengembangkan segmen rumah tapak karena potensi di sektor ini dinilai paling bergairah.

"Jadi so far oke untuk pendapatan kami, bukan serta merta dari penjualan dari collection yang lama juga masih ada, ini yang kita harapkan berjalan lancar," ujar Archied, ditulis Minggu (31/1/2021).

Saat ini, Archied menegaskan memiliki beberapa proyek yang akan dikerjakan pada 2021, salah satunya berada di Jakarta dan Surabaya.

"Jadi mungkin untuk landed house kita di Jakarta ada Talaga Bestari ada sisa 60 hektar beberapa tahun akan kita kejar. Surabaya ada  20 hektar kita juga lagi speed up development, Serenia 30 hektar yang bisa di kembangkan," katanya.

Saat disinggung adakah rencana right issue pada 2021, Archied menegaskan bila pihaknya belum akan melakukan hal tersebut. "Masih cukup 3-4 tahun ke depan, sambil nunggu tanah kita yang lain," tuturnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Cara Intiland Bertahan

Menjadi salah satu sektor yang terimbas pandemi COVID-19, PT Intiland Development Tbk. (DILD) mengaku harus memperbaiki dua hal agar mampu bertahan.

"Ada dua yang perlu kita pebaiki di masa Covid ini, yakni masalah restrukturisasi dengan pihak bank, jadi kita juga harus antisipasi untuk cash flow," kata Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland Development Archied Noto Pradono, ditulis Minggu, 31 Januari 2021.

Selain itu, Archied mengaku pihaknya harus lebih berhemat karena kebutuhan dana dari pihak ekternal saat pandemi mengalami pengurangan.

"Jadi kami perlu berhemat, supaya kita punya cadangan waktu untuk modal kerja, karena kita berfikir kalau ada Covid ini kebutuhan dana dari pihak eksternal akan berkurang," tutur dia.

Terkait proyek tahun lalu, perusahaan di sektor properti ini menegaskan pihaknya harus menunda beberapa pekerjaan karena imbas pandemi COVID-19.

"Untuk project memang di tahun lalu, ada beberapa yang kita hold, terutama high rise, apartemen kita hold, jadi kita mempersiapkan land agak banyak di tahun 2021," ujarnya.

Archied juga menyebut proyek yang banyak dilakukan pada 2021 berada di segmen rumah tapak. "Kebanyakan proyek landed," kata dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya