Sempat Jaya, Saham GameStop Kembali Turun 20 Persen

Saham GameStop tertekan dinilai menjadi tanda kalau pesta bagi investor ritel yang mendorong saham GameStop ke rekor tertinggi bulan lalu mulai reda.

oleh Dian Tami Kosasih Diperbarui 10 Feb 2021, 13:48 WIB
Diterbitkan 10 Feb 2021, 13:47 WIB
Wall Street Anjlok Setelah Virus Corona Jadi Pandemi
Ekspresi spesialis David Haubner (kanan) saat bekerja di New York Stock Exchange, Amerika Serikat, Rabu (11/3/2020). Bursa saham Wall Street anjlok karena investor menunggu langkah agresif pemerintah AS atas kejatuhan ekonomi akibat virus corona COVID-19. (AP Photo/Richard Drew)... Selengkapnya

Liputan6.com, New York - Setelah mengalami kenaikan drastis, saham perusahaan pengecer video game, GameStop kembali turun 20 persen menjadi USD 48,79 per saham Selasa 9 Februari 2021.

Seperti dilansir CNN, Rabu (10/2/2021), fenomena ini menjadi tanda, pesta bagi investor ritel yang mendorong saham GameStop (GME ) ke rekor tertinggi bulan lalu mulai reda. Terlebih, pekan lalu, saham GameStop anjlok lebih dari 80 persen.

Sebelumnya, saham GME melonjak di pertengahan Januari setelah komunitas Reddit WallStreetBets berkumpul dan memicu aksi beli. Reddit juga mempercepat penjualan pendek, karena investor mulai bertaruh saham anakan akan jatuh.

Tekanan ini mampu memberijan dampak negatif bagi hedge fund Wall Street, termasuk Melvin Capital, yang kehilangan 53 persen pada Januari. Melvin mendapatkan bailout lebih dari USD 2 miliar dari Benteng Ken Griffin dan Point72 Steve Cohen untuk membantu menopang keuangannya.

Tak hanya itu, aplikasi perdagangan saham Robinhood dan pialang lain juga harus menghentikan sementara perdagangan GameStop, sehingga reaksi balik di antara investor individu tercipta.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

GameStop Bakal Rilis Kinerja

GameStop Bakal Rilis Kinerja

Wall Street Anjlok Setelah Virus Corona Jadi Pandemi
Steven Kaplan (tengah) saat bekerja dengan sesama pialang di New York Stock Exchange, Amerika Serikat, Rabu (11/3/2020). Bursa saham Wall Street anjlok karena investor menunggu langkah agresif pemerintah AS atas kejatuhan ekonomi akibat virus corona COVID-19. (AP Photo/Richard Drew)... Selengkapnya

Menteri Keuangan Amerika Serikat, Janet Yellen juga telah bertemu dengan regulator federal untuk memeriksa hiruk-pikuk yang terjadi dan memastikan aktivitas baru dengan perlindungan investor dan pasar yang lebih adil dan efisien.

Meski demikian, hingga saat ini masih belum jelas apakah ada keputusan kebijakan atau peraturan baru yang akan datang. GameStop dijadwalkan untuk merilis pendapatan kuartal keempatnya pada 25 Maret 2021.

Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya