Saham BUMN Karya Kompak Menguat, Ada Apa?

Sejumlah saham emiten BUMN Karya menguat pada perdagangan saham Rabu, 17 Maret 2021.

oleh Agustina Melani diperbarui 18 Mar 2021, 06:42 WIB
Diterbitkan 17 Mar 2021, 14:04 WIB
Dilanda Corona, IHSG Ditutup Melesat
Layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (4/3/2020). IHSG kembali ditutup Melesat ke 5.650, IHSG menutup perdagangan menguat signifikan dalam dua hari ini setelah diterpa badai corona di hari pertama pengumuman positifnya wabah corona di Indonesia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah saham Badan Usaha Milik Negara (BUMN) karya/BUMN Karya ompak menguat pada perdagangan saham, Rabu (17/3/2021).

Mengutip data RTI, saham PT PP Tbk (PTPP) naik 4,5 persen ke posisi Rp 1.625 per saham hingga penutupan sesi pertama perdagangan. Saham PTPP dibuka naik 20 poin ke posisi Rp 1.575 per saham. Saham PTPP sempat di level tertinggi 1.645 dan terendah 1.575 per saham. Total frekuensi perdagangan 6.767 kali dengan nilai transaksi Rp 72,5 miliar.

Pada sesi kedua, saham PT Waskita Karya Tbk naik 2,83 persen ke posisi Rp 1.460 per saham. Saham WSKT dibuka naik 25 poin ke posisi 1.440 per saham pada awal sesi pertama. Saham WSKT sempat di level tertinggi 1.485 dan terendah 1.430 per saham. Nilai transaksi Rp 148,1 miliar.

Saham PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) melambung 2,69 persen ke posisi Rp 1.720 per saham. Saham WIKA dibuka naik 25 poin ke posisi 1.700 per saham. Saham WIKA sempat berada di level tertinggi 1.745 dan terendah 1.690 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 6.619 kali dengan nilai transaksi Rp 66 miliar.

Saham PT Adhi Karya Tbk (ADHI) naik 2,72 persen ke posisi Rp 1.320 per saham. Saham ADHI dibuka naik lima poin ke posisi 1.290 per saham. Saham ADHI sempat di level tertinggi 1.340 dan terendah 1.290 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 3.239 kali dengan nilai transaksi Rp 24 miliar.

Penguatan saham BUMN karya terjadi di tengah laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang melemah. Pada pukul 13.34 WIB, IHSG turun 0,39 persen atau 23,36 poin ke posisi 6.286,14. Indeks saham LQ45 tergelincir 0,43 persen ke posisi 938,99. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.

Sebanyak 271 saham melemah sehingga menekan IHSG. 173 saham menguat dan 175 saham diam di tempat. IHSG sempat berada di level tertinggi 6.321 dan terendah 6.278. Nilai transaksi Rp 6,5 triliun. Total frekuensi perdagangan saham 783.188 kali dengan volume perdagangan 12,2 miliar saham.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Pengurangan Sentimen Pajak

Akhir 2019, IHSG Ditutup Melemah
Pengunjung melintas dilayar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (30/12/2019). Pada penutupan IHSG 2019 ditutup melemah cukup signifikan 29,78 (0,47%) ke posisi 6.194.50. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Penguatan saham BUMN Karya ini seiring ada sentimen pengurangan pajak untuk jasa layanan konstruksi.

Pemerintah berencana mengurangi tiga dari lima jenis dari pajak penghasilan untuk layanan jasa konstruksi yang tertulis dalam Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan dan Penghasilan Usaha Jasa Konstruksi.

Hal itu tertulis dalam lampiran Keputusan Presiden Nomor 4 Tahun 2021 tentang program penyusunan Peraturan Pemerintah Tahun 2021.

Di lampiran menyebutkan perubahan pengaturan antara lain mengenai: pertama, tarif 1,75 persen untuk pekerjaan konstruksi yang dilakukan oleh penyedia jasa dengan kualifikasi usaha orang perseorangan dan kualifikasi usaha kecil.

Kedua, tarif 4 persen untuk pekerjaan konstruksi yang dilakukan oleh penyedia jasa yang tidak memiliki kualifikasi usaha.

Ketiga, tarif 2,65 persen untuk pekerjaan konstruksi yang dilakukan oleh penyedia jasa selain penyedia jasa sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b.

Keempat, tarif 3,5 persen untuk konsultansi konstruksi yang dilakukan oleh penyedia jasa yang memiliki kualifikasi usaha.

Kelima, tarif 6 persen untuk konsultasi konstruksi yang dilakukan oleh penyedia jasa yang tidak memiliki kualifikasi usaha.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya