10 Saham Paling Cuan Selama Sepekan, Ada BEBS Naik 224 persen

Di tengah IHSG melemah, ada sejumlah saham mencatat kenaikan tajam hingga ratusan persen.

oleh Agustina Melani diperbarui 20 Mar 2021, 18:53 WIB
Diterbitkan 20 Mar 2021, 18:53 WIB
Pergerakan IHSG Ditutup Menguat
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas Indonesia, Jakarta, Senin (27/7/2020). Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,66% atau 33,67 poin ke level 5.116,66 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun tipis selama sepekan. IHSG melemah 0,03 persen dari posisi 6.358,20 menjadi 6.356,16 pada periode 15.-19 Maret 2021.

Pada pekan ini, IHSG sempat melemah tiga hari berturut-turut. Pada 15 Maret 2021, IHSG turun 0,53 persen ke posisi 6.324.

Pada awal pekan, Badan Pusat Stastik (BPS) melaporkan kinerja neraca perdagangan Februari 2021. Tercatat neraca perdagangan Indonesia pada Februari 2021 surplus USD 2 miliar dengan nilai ekspor USD 15,27 miliar dan impor USD 13,26 miliar.

Kemudian IHSG menguat pada perdagangan saham 18 Maret 2021 dengan naik 1,12 persen ke posisi 6.347,82. Hal ini setelah bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve mempertahankan suku bunga acuan mendekati 0 setelah gelar rapat dua hari pada 16-17 Maret 2021.

Mengutip laporan Ashmore Aset Manajemen menyebutkan, the Federal Reseve mengisyaratkan tidak ada kenaikan suku bunga hingga 2023. The Federal Reserve mencatat indikator kegiatan ekonomi dan tenaga kerja telah naik baru-baru ini meski sebagian besar sektor usaha masih melemah karena pandemi COVID-19.

Bank sentral AS juga merevisi produk domestik bruto (PDB) pada 2021 dan 2022 seiring paket stimulus besar USD 1,9 triliun yang disetujui Presiden AS Joe Biden.

Pertumbuhan ekonomi AS diperkirakan 6,5 persen pada 2021 dan 3,3 persen pada 2022. Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) juga mempertahankan suku bunga acuan di 3,5 persen.Namun, gerak IHSG fluktuaktif pada perdagangan saham Jumat, 19 Maret 2021.

IHSG sempat melemah dan sentuh level terendah 6.307. Analis PT Binaarta Sekuritas, Nafan Aji menuturkan, tekanan IHSG terjadi seiring perkembangan mutasi COVID-19 yang dikhawatirkan pelaku pasar. Selain itu, penerapan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berskala mikro.

"Tren kenaikan dari imbal hasil obligasi bertenor 10 tahun," kata dia.

Namun, IHSG akhirnya mampu berbalik arah ke zona hijau dengan naik 0,13 persen ke posisi 6.356,16.Meski demikian, kapitalisasi pasar saham naik 0,53 persen dari Rp 7.438,52 triliun pada pekan lalu menjadi Rp 7.477,62 triliun pada 15-19 Maret 2021.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


10 Saham Jadi Top Gainers pada Pekan Ini

Pergerakan IHSG Ditutup Menguat
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas Indonesia, Jakarta, Senin (27/7/2020). Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,66% atau 33,67 poin ke level 5.116,66 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Di tengah IHSG melemah, ada sejumlah saham mencatat kenaikan tajam hingga ratusan persen. Berikut 10 saham yang naik signifikan seperti dikutip dari data Bursa Efek Indonesia (BEI):

1.PT Berkah Beton Sadaya Tbk (BEBS)

Saham BEBS naik 224,18 persen ke posisi Rp 590 per saham dari posisi Rp 182 per saham. Saham pendatang baru ini pun dipantau oleh BEI.

Hal ini seiring terjadi peningkatan harga saham BEBS yang di luar kebiasaan (unusual market activity/UMA). Pengumuman UMA tidak serta merta menunjukkan ada pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal.

PT Berkah Beton Sadaya Tbk mencatatkan saham perdana di papan pengembangan BEI pada Rabu, 10 Maret 2021. Perseroan meraup dana Rp 200 miliar dari penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO).

Perseroan telah menunjuk PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek.Dana hasil IPO akan digunakan untuk pembelian satu bidang tanah milik PT Subang Terus Mebangun sebanyak 53,67 dan 46,33 persen untuk belanja modal.


2.PT Zebra Nusantara Tbk (ZBRA)

Pergerakan IHSG Ditutup Menguat
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas Indonesia, Jakarta, Senin (27/7/2020). Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,66% atau 33,67 poin ke level 5.116,66 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saham ZBRA masih menguat selama sepekan. Saham ZBRA naik 70,63 persen dari Rp 143 menjadi Rp 244 per saham.Ada aksi korporasi dengan perubahan pengendali saham kemungkinan menggerakan saham ZBRA.

PT Zebra Nusantara Tbk mengumumkan kalau perseroan telah memiliki pemegang saham baru. PT Trinity Healthcare telah akuisisi 51 persen saham PT Zebra Nusantara Tbk pada 9 Maret 2021.

Dalam keterbukaan informasi pada 17 Maret 2021, manajemen PT Zebra Nusantara Tbk memberikan tanggapan atas permintaan penjelasan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI).

Manajemen ZBRA menyatakan kalau dengan pengambilalihan saham oleh TCH belum terdapat dampak tertentu dalam kinerja keuangan perseroan.

Selain itu, perseroan menyatakan kalau THC sebagai pengendali baru perseroan belum memiliki rencana seperti melakukan likuidasi, perubahan bidang usaha, kebijakan dividen, dan penghapusan pencatatan (delisting) saham.

"Sampai dengan tanggal surat ini, direksi perseroan belum mendapat arahan dari THC sebagai pengendali baru terkait pengembangan dan diversifikasi perseroan," dikutip dari keterbukaan informasi BEI.

Terkait tender offer, THC telah mengajukan permohonan pelaksanaan tender offer kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 15 Maret 2021. Apabila tidak terdapat halangan, rencana pelaksanaan tender offer adalah 29 Maret 2021-26 April 2021.


3.PT Keramika Indonesia ASosiasi Tbk (KIAS)

Pergerakan IHSG Ditutup Menguat
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas Indonesia, Jakarta, Senin (27/7/2020). Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,66% atau 33,67 poin ke level 5.116,66 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saham KIAS naik 70 persen menjadi Rp 85 pada pekan ini dari pekan lalu Rp 50 per saham.

4.PT Megapower Makmur Tbk (MPOW)

Saham MPOW naik 68 persen dari Rp 50 menjadi Rp 84 per saham. Saham MPOW naik signifikan dalam dua hari berturut-turut pada 17 Maret 2021 dan 18 Maret 2021 dengan masing-masing naik 34 persen dan 34,33 persen.

5. PT KDB Tifa Finance Tbk (TIFA)

Saham TIFA naik 61,84 persen menjadi Rp 1.230 per saham dari pekan lalu Rp 760 per saham.

6.PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA)

Saham ESSA naik 60,91 persen dari Rp 220 per saham menjadi Rp 354 per saham. Melalui anak usaha ESSA yaitu PT Panca Amara Utama akan bekerja mengembangkan produksi amonia rendah karbon di Indonesia yang juga dikenal sebagai amonia biru bersama dengan Japan Oil, Gas and Metals National Corporation (Jogmec), Mitsubishi Corporation (MC) dan Institut Teknologi Bandung (ITB).

Amonia saat ini banyak digunakan sebagai bahan baku pembuatan pupuk, plastik dan bahan kimia di seluruh dunia.

7.PT Nusantara Almazia Tbk (NZIA)

Saham NZIA melambung 51,53 persen dari Rp 191 per saham menjadi Rp 290 per saham. Adapun PT Nusantara Almazia Tbk bergerak di sektor properti yang mencatatkan saham perdana di BEI pada 25 September 2019.

8.PT Graha Layar Prima Tbk (BLTZ)

Saham BLTZ melonjak 45,20 persen dari Rp 2.500 menjadi Rp 3.630 per saham.

9.PT Optima Prima Metal Sinergi Tbk (OPMS)

Saham OPMS meroket 35 persen dari Rp 400 per saham menjadi Rp 540 per saham.


10.PT Visi Media Asia Tbk (VIVA)

Pergerakan IHSG Turun Tajam
Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Saham VIVA naik 33,33 persen ke posisi Rp 68 persen dari Rp 51 per saham. Penguatan saham VIVA didorong dari aksi korporasi perseroan. VIVA mendapatkan restu pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSL) untuk menjual 39 persen saham di PT Intermedia Capital Tbk (MDIA).

Besaran saham yang dilepas emiten grup Bakrie itu setara 15,29 miliar saham kepada Reliance Capital International Limited (RCIL). RCIL, pihak yang disetujui kreditur untuk melaksanakan jual beli saham itu.

Presiden Direktur PT Visi Media Asia Tbk Anindya Novyan Bakrie menuturkan, penjualan saham MDIA tersebut dilakukan senilai USD 171,8 juta, setara dengan Rp2,43 triliun atau Rp158 per saham.

"Dengan diselesaikannya transaksi penjualan saham ini, VIVA akan menjadi perseroan bebas utang atau debt free company," tutur Anindya, dilansir dari Antara, Senin, 15 Maret 2021.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya