Berbalik Arah, IHSG Menguat Terbatas Jelang Akhir Pekan

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik tipis 0,13 persen atau 8,3 poin ke posisi 6.356,16 pada penutupan perdagangan saham Jumat, 19 Maret 2021.

oleh Agustina Melani diperbarui 19 Mar 2021, 15:37 WIB
Diterbitkan 19 Mar 2021, 15:37 WIB
Pembukaan-Saham
Pengunjung tengah melintasi layar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona hijau pada penutupan perdagangan saham Jumat (19/3/2021), Aksi beli investor asing dan sentimen program vaksinasi COVID-19 berjalan lancar.

Pada penutupan perdagangan saham, Jumat (19/3/2021), IHSG naik tipis 0,13 persen atau 8,3 poin ke posisi 6.356,16. Indeks saham LQ45 naik 0,09 persen ke posisi 957,74. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.

Pada Jumat pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.356,16 dan terendah 6.307,10. Sebanyak 295 saham melemah sehingga menekan IHSG. 176 saham menguat sehingga menahan pelemahan IHSG.

168 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan saham 1.147.241 kali dengan volume perdagangan 18,6 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 13,8 triliun.

Investor asing beli saham Rp 338,96 miliar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah di kisaran 14.429.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham tertekan yang dipimpin sektor saham konstruksi turun 1,53 persen, diikuti sektor saham pertanian susut 1,17 persen dan sektor saham perdagangan melemah 0,63 persen.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Gerak Saham

Tiupan Terompet Warnai Penutupan IHSG 2018
Karyawan memantau pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 2018 di Kantor BEI, Jakarta, Jumat (28/12). Presiden Joko Widodo atau Jokowi menutup langsung perdagangan IHSG 2018. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sementara itu, sektor saham barang konsumsi naik 2,47 persen, dan mencatat penguatan terbesar. Diikuti sektor saham manufaktur mendaki 1,66 persen dan sektor saham industri dasar naik 0,99 persen.

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain saham ZBRA melonjak 34,81 persen, saham AIMS mendaki 34,09 persen, saham PKPK menanjak 33,33 persen, saham LRNA naik 32,16 persen dan saham TIFA melambung 24,87 persen.

Sementara itu, saham-saham yang masuk top losers antara  lain saham TURI turun 7 persen, saham INPS susut 6,99 persen, saham TRUK tergelincir 6,99 persen, saham UNIQ merosot 6,98 persen, dan saham AMAR tersungkur 6,98 persen.

Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain saham UNTR sebesar Rp 88,5 miliar, saham KLBF sebesar Rp 60,6 miliar, saham BMRI sebesar Rp 60,2 miliar, saham HMSP sebesar Rp 45,1 miliar, dan saham ISAT sebesar Rp 44,8 miliar.

Sedangkan saham-saham yang masuk top losers antara lain saham BBRI sebesar Rp 48,4 miliar, saham TLKM sebesar Rp 34,2 miliar, saham BBNI sebesar Rp 30,3 miliar, saham SILO sebesar Rp 24 miliar, dan saham INCO sebesar Rp 17,4 miliar.

Bursa saham Asia sebagian besar tertekan kecuali IHSG. Indeks saham Hong Kong Hang Seng turun 1,41 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi melemah 0,86 persen, indeks saham Jepang Nikkei susut 1,41 persen, indeks saham Thailand melemah 0,69 persen.

Lalu indeks saham Shanghai tergelincir 1,69 persen, indeks saham Singapura turun 0,06 persen dan indeks saham Taiwan merosot 1,34 persen.

Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji menuturkan, IHSG berbalik arah ke zona hijau seiring aksi buyback dari para pelaku pasar. Hal ini seiring dengan optisme pelaksanaan vaksinasi massal yang berjalan lancar. “Di sisi lain kasus COVID-19 sudah melandai,” ujar dia.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya