Alasan Kalbe Farma Kembangkan Alat Tes COVID-19 Memakai Sampel Air Liur

Presiden Direktur PT Kalbe Fama Tbk Vidjongtius mengatakan, perseroan mulai mengembangkan alat tes COVID-19 tersebut sejak 5-6 bulan lalu.

oleh Agustina Melani diperbarui 25 Mar 2021, 07:05 WIB
Diterbitkan 25 Mar 2021, 07:05 WIB
kalbe-farma-1a-140212c.jpg
Ilustrasi Kalbe Farma (Foto: Dok Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) meluncurkan tes COVID-19 dengan memakai sampel air liur (saliva) pada Jumat, 19 Maret 2021. Alat karya anak bangsa ini berteknologi mutakhir ini dinilai memiliki akurasi tinggi.

Tes diagnostic COVID-19 ini memakai sampel air liur yang menggunakan metode RT LAMP (Reserve Transcription Loop Mediated Isothermal Amplication) yang dapat mendeteksi secara spesifik asam nukleat yang merupakan material genetic dari virus SARS CoV-2.

RT LAMP adalah tes molekular yang termasuk dalam kategori NAAT (Nucleic Acid Amplification Test) bersama dengan RT–PCR dan TCM sesuai Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK. 01.07/ MENKES/ 446/2021. Sebagai tes molekuler, akurasi metode RT LAMP ini jauh lebih baik dibandingkan rapid tes antigen yang mendeteksi protein virus.

Presiden Direktur PT Kalbe Fama Tbk Vidjongtius mengatakan, perseroan mulai mengembangkan alat tes COVID-19 tersebut sejak 5-6 bulan lalu. Hal itu merupakan hasil inovasi internal antar team stem cell, diagnostika, dan laboratorium dalam grup Kalbe.

Ia menuturkan, pengembangan tes COVID-19 ini untuk membantu proses tes sehingga membantu masyarakat yang membutuhkan. “Bertujuan membantu proses tes yang lebih sederhana, berkualitas dan lebih cepat sehingga bisa membantu masyarakat yang membutuhkan,” tutur dia, saat dihubungi Liputan6.com lewat pesan singkat, ditulis Kamis, (25/3/2021).

Selain mengembangkan tes COVID-19, perseroan melalui anak usahanya PT Enseval Putra Megatrading Tbk juga ikut mendistribusikan vaksin COVID-19. "Iya bersama Bio Farma ikut distribusi vaksin pemerintah,” kata dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Tingkat Akurasi

Sebelumnya, IVD Division Research Manager Stem Cell and Cancer Institut, Akterono D. Budiyati mengatakan, kehadiran tes inovatif ini dapat menjadi pilihan yang sangat baik karena memiliki performa akurasi tinggi.

"Dengan sensitivitas 94 persen dan spesifisitas 98 persen. Selain itu, cara pengambilan sampelnya yang hanya dari saliva (air liur), memberikan kenyamanan dan kepraktisan yang tidak dibayangkan jika dibandingkan dengan tes COVID-19 launnya yang sudah tersedia saat ini," kata dia.

Sampel saliva tidak membutuhkan alat khusus dan tidak menimbulkan risiko muntah dan hidung sensitif. "Hal ini sangat memudahkan bagi anak-anak, orang yang hipersensitif dan merupakan pilihan tepat saat beribadah puasa yang akan segera menjelang,” kata dia.

Layanan pemeriksaan baru RT Lamp Saliva ini bisa didapatkan di laboratorium klinik Kalgen Innolab (laboratorium Kalbe Farma) dengan merek InnoLAMP yang melayani masyarakat umum dan sebagai rujukan dari fasilitas kesehatan yang bekerjasama terutama untuk area Jabodetabek.

Direktur Kalgen Innolab, Henry Sukardi menuturkan, bagi fasilitas kesehatan, metode ini memberikan keuntungan tambahan dalam hal pengelolaan sampel.

Untuk pengambilan sampel hanya dibutuhkan kontainer steril dan tidak diperlukan tenaga kesehatan dengan pelatihan khusus swab. 

Selain itu mengurangi risiko penularan pada saat pengambilan sampel karena pasien cukup meludah ke kontainer yang disediakan dan stabil pada suhu ruang. 

Aplikasi pengerjaan di laboratorium menggunakan metode molekuler dengan peralatan yang lebih simpel, sehingga pemeriksaan bisa dilakukan dengan praktis, dan pada akhirnya harga bisa menjadi ekonomis dengan waktu pengerjaan lebih cepat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya