Liputan6.com, Jakarta - PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) berpeluang terlibat dalam distribusi vaksin COVID-19. Peluang ini muncul setelah pemerintah bakal mengajak pihak swasta dalam melakukan distribusi vaksin COVID-19.
Meski begitu, detil bagaimana rencana kerja sama tersebut terealisasi belum terlihat. Presiden Direktur Kalbe Farma Vidjongtius menuturkan, saat ini pemerintah tengah melakukan evaluasi kepada perseroan.
"Prosesnya masih dilakukan evaluasi oleh pemerintah. Distribusi PT Kalbe Farma pada dasarnya sudah siap untuk mendukung logistik vaksin (covid-19) nasional,” ujar dia kepada Liputan6.com, Kamis (21/1/2021).
Advertisement
Baca Juga
Sebelumnya, Vidjongtius mengatakan saat ini perseroan telah menyiapkan sarana distribusi vaksin covid-19 di seluruh Indonesia. Sehingga perseroan siap untuk berkolaborasi dengan pemerintah.
PT Kalbe Farma Tbk juga membuka kemungkinan peluang anak usaha perseroan, yakni PT Enseval Putra Megatrading Tbk (EPMT) dalam distribusi vaksin.
"Enseval Putra Megatrading (EPMT) juga berpeluang untuk melakukan pendistribusian vaksin,” ujar Vidjongtius.
Enseval merupakan anak usaha KLBF. Perusahaan yang 92 persen sahamnya dikuasai KLBF tersebut bergerak pada bidang logistik, khususnya untuk produk-produk KLBF.
Pendapatan bersih Kalbe Farma pada kuartal ketiga 2020, naik 2 persen secara tahunan menjadi Rp 16,87 triliun. Sedangkan laba bersihnya turun 7 persen menjadi Rp 436,36 miliar.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Kalbe Farma Siapkan Belanja Modal Rp 1 Triliun
Sebelumnya, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 1 triliun pada 2021. Besaran capex ini sama 2020, dan akan berlanjut hingga 2023.
"Capex kalbe di 2021 direncanakan sekitar Rp 1 triliun, sama seperti 2020 dan sumbernya dana internal,” ujar Presiden Direktur Kalbe Farma, Vidjongtius saat dihubungi Liputan6.com, Kamis, 7 Januari 2021.
Vidjongtius menuturkan, tujuan capex ini untuk menyelesaikan infrastruktur perusahaan yang sedang berjalan. Baik berupa bangunan maupun teknologi sebagai prasarananya.
"Tujuan capex untuk menyelesaikan pabrik yang sedang berjalan dan distribusi serta infrastruktur teknologi informasi,” kata dia.
Sebelumnya, PT Kalbe Farma Tbk merencanakan target penjualan 2021 sejalan dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia, yakni sekitar 5 persen. Perseroan akan terus memonitor kondisi dan perkembangan bisnis hingga akhir tahun 2020 dan kuartal I 2021.
“Kepastian target penjualan tahun 2021 akan diumumkan setelah laporan keuangan kuartal pertama tahun 2021 dipublikasikan,” ujar Corporate Secretary, Lukito Kurniawan Gozali seperti dikutip dari laman BEI.
Pada penutupan perdagangan saham, Kamis, 7 Januari 2021, saham KLBF merosot satu persen ke posisi Rp 1.485 per saham. Transaksi harian saham Rp 67,5 miliar. Saham KLBF berada di rentang Rp 1.535-Rp 1.485.
Advertisement