Jual 4.200 Menara, Ini Prediksi Saham Indosat Menurut Analis

Transaksi penjualan menara Indosat mencapai USD 750 juta atau sekitar Rp 10,88 triliun (asumsi kurs Rp 14.507 per dolar AS), termasuk penawaran tambahan.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 31 Mar 2021, 18:01 WIB
Diterbitkan 31 Mar 2021, 18:01 WIB
FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Karyawan melihat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Indeks acuan bursa nasional tersebut turun 96 poin atau 1,5 persen ke 6.317,864. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Perjanjian jual dan sewa kembali resmi dilakukan PT Indosat Ooredoo Tbk (ISAT)  dengan PT EPID Menara AssetCo (Edge Point Indonesia) untuk lebih dari 4.200 menara telekomunikasi.

Transaksi penjualan menara tersebut mencapai USD 750 juta atau sekitar Rp 10,88 triliun (asumsi kurs Rp 14.507 per dolar AS), termasuk penawaran tambahan.

Penjualan menara yang dilakukan PT Indosat Tbk tersebut menjadikan transaksi terbesar di Asia. Melihat hal ini, Head of Investment Research Infovesta Utama, Wawan Hendrayana menyebut secara cash flow, perusahaan telekomunikasi ini akan lebih baik.

"Mereka bisa gunakan itu, entah untuk bayar hutang atau ekspansi. Jadi memang lebih baik secara fundamental," kata Wawan kepada Liputan6.com, Rabu (31/3/2021).

Saat disinggung bagaimana kinerja saham Indosat setelah perjanjian tersebut dilakukan, Wawan mengaku bila kemungkinan besar saham akan mengalami kenaikan.

"Harusnya sahamnya menguat, meski memang pendapatannya mungkin tidak sebesar Telkom. Kalau seperti ini yang dikejar investor prospek ke depan. Investor pasti akan menunggu apa yang akan dilakukan Indosat dengan cash flow yang dia dapat," ujarnya.

Kinerja saham Indosat diakui Wawan sudah mengalami perbaikan dibandingkan awal tahun ini. Karena itu, sinyal positif terlihat untuk investasi jangka panjang.

"Kalau dilihat Indosat unttuk year to date pergerakannya sudah cukup positif ya, karena awal tahun sempat turun ke 5.000 an. Saat ini investor sudah menyambut positif langkah yang diambil Indosat," tutur dia.

Pada penutupan perdagangan saham Rabu, 31 Maret 2021, saham PT Indosat Ooredoo (ISAT) naik 0,40 persen ke posisi Rp 6.275 per saham. Saham ISAT berada di level tertinggi Rp 6.675 per saham dan terendah Rp 5.900 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 7.190 kali dengan nilai transaksi Rp 76,5 miliar.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Transaksi Penjualan Menara Indosat Rampung pada Kuartal II 2021

Indosat Ooredoo
Ilustrasi: BTS Indosat Ooredoo (Foto: Indosat Ooredoo)

Sebelumnya, PT Indosat Ooredoo Tbk (ISAT) teken perjanjian jual dan sewa kembali dengan PT EPID Menara AssetCo (Edge Point Indonesia untuk lebih dari 4.200 menara telekomunikasi pada Selasa, 30 Maret 2021.

Transaksi penjualan menara itu senilai USD 750 juta atau sekitar Rp 10,88 triliun (asumsi kurs Rp 14.507 per dolar AS), termasuk penawaran tambahan. Penjualan menara yang dilakukan PT Indosat Tbk tersebut menjadikan transaksi terbesar di Asia.

PT EPID Menara Assetco, adalah anak perusahaan dari Edge Point Singapura di Indonesia, yang dimiliki sepenuhnya oleh Digital Colony, investor infrastruktur digital global dengan pengalaman luas memiliki dan mengoperasikan menara seluluer.

"Saya senang Indosat Ooredoo telah mencapai kesepakatan dengan Edge Point Indonesia yang telah lama direncanakan dan sejalan dengan strategi turnaround perusahaan untuk menciptakan nilai lebih bagi pemegang saham dan pelanggan,” ujar Presiden Direktur PT Indosat Ooredoo, Ahmad Al-Neama dalam keterangan tertulis.

Edge Point Indonesia dinyatakan sebagai pemenang tender dari proses tender kompetitif yang dilakukan Indosat Ooredoo.

Transaksi ini diharapkan selesai pada kuartal II 2021 dengan tunduk pada persyaratan umum termasuk persetujuan pemegang saham dari Indosat Ooredoo pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang direncanakan pada 6 Mei 2021. JP Morgan bertindak sebagai penasihat keuangan Indosat Ooredoo selama transaksi berlangsung.

Adapun Indosat Ooredoo akan menyewa kembali menara-menara tersebut untuk jangka waktu 10 tahun untuk memenuhi persyaratan yang berlaku.

CEO Edge Point Group Suresh Sidhu menyambut baik transaksi itu. "Kesepakatan ini adalah salah satu yang terbesar di Asia dan memperkuat posisi kami sebagai penyedia menara terkemuka di Indonesia,” kata dia.

Ia mengatakan, transaksi ini semakin memperkuat kemitraan strategi dengan Indosat Ooredoo yang telah berkembang selama beberapa tahun.

"Penambahan 4.200 menara ke dalam portofolio kami akan membantu menciptakan nilai yang signifikan bagi semua pemangku kepentingan," ujar dia.

Sementara itu, Ahmad Al Neama yakin perjanjian sewa kembali dengan persyaratan menarik akan terus memenuhi kebutuhan meara yang sedang berjalan.

"Sementara modal yang telah kami buka akan memberikan amunisi lebih lanjut untuk menggerakkan momentum pertumbuhan kami pada 2021, Indosat Ooredoo dan Edge Point Indonesia akan terus bekerja sama ke depan, dan membangun kerja sama stategis jangka panjang," kata dia.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya