IBST Bakal Raup Rp 3,9 Triliun dari Jual 3.000 Menara, Dananya Buat Apa?

Penjualan menara itu dilakukan untuk memperkuat posisi keuangan PT Inti Bangun Sejahtera Tbk (IBST).

oleh Agustina Melani diperbarui 28 Mar 2021, 22:23 WIB
Diterbitkan 28 Mar 2021, 22:23 WIB
IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Layar indeks harga saham gabungan menunjukkan data di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Angka tersebut naik signifikan dibandingkan tahun 2016 yang hanya mencatat penutupan perdagangan pada level 5.296,711 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - PT Inti Bangun Sejahtera Tbk (IBST), emiten penyedia menara dan infrastruktur telekomunikasi akan menjual menara telekomunikasi sebanyak 3.000 unit kepada PT Tower Bersama, anak usaha PT Tower Bersama Infrastruktur Tbk (TBIG).

Selain itu, perseroan juga menyewakan atas 32 tanah dan lahan milik perseroan sehubungan dengan menara yang dijual tersebut.

Perseroan akan mendapatkan dana dari penjualan menara dan penyewaan atas 32 tanah sebesar Rp 3,98 triliun. Nilai transaksi itu 64 persen dari ekuitas perseroan berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2020 sebesar Rp 6,22 triliun. Demikian mengutip dari keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Minggu (28/3/2021).

Penjualan menara itu dilakukan untuk memperkuat posisi keuangan perseroan dan mengembangkan strategi usaha perseroan ke depan.

Perseroan telah mempertimbangkan dampak dari penyelesaian transaksi dengan penjualan aset menara akan memberikan manfaat positif terlebih lagi bagi kinerja keuangan perseroan antara lain:

1.Dana dari penjualan aset menara akan digunakan untuk melunasi sebagian utang bank sebesar Rp 1,5 triliun dan sisanya Rp 2,7 triliun untuk mengembangkan usaha perseroan.

Berdasarkan laporan proforma keuangan yang diterbitkan, dampak dari pelunasan sebagian utang akan menurunkan jumlah total liabilitas tercatat pada laporan keuangan menjadi Rp 3,08 triliun dan rasio utang terhadap ekuitas dari 0,69 menjadi 0,49.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Selanjutnya

IHSG Awal Pekan Ditutup di Zona Hijau
Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

2.Dari sisi profitabilitas, perseroan akan mencatatkan laba atas penjualan aset tetap sebagai tambahan pendapatan lain-lain pada tahun berjalan sebesar Rp 226,82 miliar dan akan menjadi tambahan laba ditahan untuk tahun buku sebesar Rp 1,49 triliun sebagai bagian dari modal perseroan.

Laba bersih tahun berjalan akan meningkat dari Rp86,26 miliar menjadi Rp201,56 miliar dan margin laba bersih akan meningkat dari 10,3  persen menjadi 24,2  persen dan rasio imbal hasil atas aset (Return on Asset) meningkat dari 0,82  persen menjadi 2,14 persen untuk periode yang sama.

3. Dengan struktur saldo kas yang semakin kuat setelah pelaksanaan Rencana Transaksi, memungkinkan Perseroan untuk mengembangkan rencana-rencana strategis jangka panjang disamping pembangunan menara telekomunikasi, juga termasuk investasi dalam bidang ICT (Information Communication Technology).

Untuk melaksanakan aksi korporasi, perseroan akan menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada Selasa, 30 Maret 2021.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya